Pricing

Naik Harga atau Pertahankan Harga, Ngeri Ngeri Sedap?

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 16 Juli 2024
Sumber Gambar: Canva.com

 

Kenaikan Harga tentu sesuatu yang tidak diinginkan oleh banyak pengusaha kuliner namun sesuatu yang rasanya sangat sulit dihindari baik itu dalam waktu dekat ataupun dalam waktu menengah seperti tahun depan atau 6 bulan ke depan. Mengapa sulit di hindari terjadinya kenaikan harga? Banyak sekali penyebabnya seperti:

  • Harga bahan baku naik, vendor juga biaya bisnisnya naik
  • Gaji karyawan naik, baik yg rutin maupun seperti UMR
  • Biaya lain-lain naik, seperti: listrik, gas, packaging, dll
  • Kompetisi makin ketat, apalagi yang sampe perang harga
  • Stock bahan baku di pasar terbatas
  • Kebijakan Pemerintah, misalnya kenaikan pajak, BBM, dll

 

Nah semua faktor ini memang kemungkinan besar pasti terjadi dan memang mau tidak mau kenaikan Harga menjadi pemikiran dan opsi yang harus diambil oleh seorang business owner. Tapi apakah harus?

Bisa ga klo kita tidak menaikan harga, apalagi memang kita punya target market yang sensitif terhadap kenaikan harga, bisa-bisa mereka akan pindah ke pesaing jika kita menaikan harga, di sisi lain klo tidak menaikan harga, yah boncos lah bisnis kita, jadi lembaga sosial nanti jangan-jangan hehe. Balik lagi kepertanyaannya, "bisa ga klo harga tidak dinaikkan?

 

Yes, jawabannya BISA, tapi ada beberapa hal yang perlu dilakukan:

 

1. Mengurangi Margin Keuntungan

Harga bisa tidak naik tapi kita harus mengorbankan margin keuntungan perusahaan karena kenaikan biasa lainnya. Tapi ini pilihan yang lebih bijak jika memang bisnis masih bisa berjalan stabil dan berkembang, walaupun ada margin yang berkurang, asal margin tersebut masih ok bagi bisnis kita, yah mengapa tidak, ambil keputusan untuk tidak menaikan harga.

 

2. Melakukan Cut Cost / Pengurangan Biaya Lainnya

Harga bisa tidak dinaikan tapi di sisi lain kita tetap ingin menjaga margin keuntungan pada target yang sama, artinya ada biaya lain yang harus di efisienkan atau bahkan dihilangkan. Coba kaji lagi berbagai biaya yang ada mulai dari yang terkait dengan HPP / COGS, Opex (biasa operasional) ataupun biaya back office, mana yang bisa diefisienkan, dikurangin, atau bahkan dihilangkan. Baca artikel berikut: 15 Cara Ampuh Menurunkan Biaya Karyawan dalam Bisnis Kuliner

 

3. Mengurangi Gramasi dan Komposisi Produk

Harga juga bisa tidak dinaikan dengan cara kita mengurangi gramasi atau mengecilkan ukuran tanpa mengurangi kualitas atau mengganti bahan baku yang digunakan. Hal ini pada dasarnya masih bisa diakali misalnya dengan memberikan value lain terhadap menu tersebut, Contoh misalnya biaya kita menggunakan 250 gram daging buntut, sekarang kita menggunakan 200 gram daging buntut tapi ditambah telor dadar, tentu HPP 50 gram daging lebih mahal dari 1 buah telur dadar khan.

 

4. Merubah Resep dan Mengganti Kualitas Bahan Baku

Poin no 4 ini bisa juga dilakukan sehingga HPP bisa diturunkan sehingga tidak perlu menaikan harga, namun Foodizz sama sekali tidak menganjurkan hal ini apalagi itu dilakukan pada produk STAR atau CORE MENU yang kita miliki, karena dampaknya bisa sangat berbahaya terhadap kepuasan pelanggan kita, sampe mereka merasa misalnya kualitas turun, rasa jadi kurang enak, wah bisa gawat bisnis kita.

 

5. Pengembangan Menu Baru

Ini juga bisa dilakukan sebagai strategi untuk tidak menaikan harga dimana kita meluncurkan menu baru yang kita jagokan atau unggulkan untuk menjadi favorit baru konsumen kita, dan tentunya menu ini secara margin bagus untuk perusahaan. Strategi ini biasanya cocok untuk cafe / coffeeshop yang memang menunya lebih variatif namun jika kita produknya sudah fokus seperti penjual ayam bakar, nah rada repot menggunakan strategi ini.

 

Baca artikel terkait lainnya:
18 Siasat Menghadapi Kenaikan Harga Bahan Baku

 

6. Tingkatkan Penjualan Secara Total

Harga bisa saja tidak dinaikkan, tapi kita harus meningkatkan target penjualan secara menyeluruh. Peningkatkan penjualan ini bisa dilakukan dengan mendorong TC (Total Check) menjadi lebih tinggi ataupun APC (Average Per Check) menjadi lebih besar, atau juga bisa menggarap sales channel baru (big order). Ini strategi yang memang paling sering ditempuh untuk tidak meningkatkan harga, karena relatif lebih aman bagi perusahaan.

 

7. Negosiasi Harga Bahan Baku Tidak Naik

Terakhir, harga bisa ajah tidak dinaikkan dengan catatan kita melakukan negosiasi yang kuat dengan vendor-vendor kita, walaupun kembali lagi rasanya sulit yah apalagi misalnya yang membuat margin kita makin rendah itu terkait dengan legal dan regulasi pemerintah seperti: UMK, Pajak, PPN, PB1, BBM, dll yang memang kita sebagai pebisnis tidak punya kuasa soal ini.

 

Nah bagaimana jika ketujuh hal di atas juga cukup sulit dilakukan karena dengan mengurangi margin keuntungan, akan membuat bisnis kita beresiko, atau biaya lain juga sulit dikurangi karena sudah optimal, apalagi harus memilih ganti resep or ganti bahan baku sudah jelas enggak lah, ini sih resikonya makin ga karu-karuan ke bisnis kita, pilihan terbaik paling no 5 tapi jika ternyata produk unggulan kita lah yang tidak terhindar kenaikan harga dan memang ini pilihan konsumen dari dulu, maka pada akhirnya kita memang harus NAIKIN HARGA JUAL, tidak ada pilihan lain.

 

Bagaimana solusinya nih Foodizz klo udah gini? Adakah tips untuk menaikan harga tapi tidak berdampak negatif bagi bisnis kita, misalnya konsumen meninggalkan kita? Yes, tentu ada dong. Yuk coba kita lihat 5 catatan yang perlu diperhatikan ketika kita sudah memutuskan menaikan harga. Let's go!

 

1. Riset Sensitivitas Kenaikan Harga

Sebelum menaikan harga, pastikan kita melakukan riset terkait dengan sensitifitas konsumen terkait harga ini, batas maksimal mana harga bisa naik yang masih bisa diterima oleh konsumen, dan apa dampaknya jika harga naik. Nah ini memang butuh ilmu jadi paling gampang pake ajah lembaga riset yang memang punya kompetensi. (cek di sini jika butuh lembaga riset: Clove Research)

 

2. Menaikan Harga Secara Berkala

Harga bisa dinaikan secara berkala dalam beberapa periode bulan, sehingga konsumen tidak sadar / tidak kaget, misalnya kita ingin menaikan harga jual paket ayam dari 25 ribu ke 30 ribu, maka kita naikkan dulu menjadi 27.500, baru kemudian jadikan 29.500 setelah beberapa bulan. Saran sebaiknya jangan berubah dari angka awal, misalnya angka awalnya 20 an, makan usahakan masih di 20 an juga.

 

3. Menaikkan Sebagian Harga Jual

Kita juga bisa menaikan harga dengan memilih beberapa menu saja untuk dinaikkan, dan berdasarkan produk matrik analisa kita klo beberapa menu ini dinaikan kemudian di dorong juga penjualannya, maka pada akhirnya margin kita tetap akan terjaga, namun konsumen juga tidak merasa harga kita menjadi lebih mahal. Kita bisa memilih produk non STAR MENU untuk dinaikan tapi skenarionya kita promokan or campaignkan produk ini.

 

4. Perbaikan Infrastruktur dan Fasilitas

Dibeberapa bisnis seperti coffeeshop atau resto, kenaikan harga juga bisa dibarengi dengan perbaikan infrastruktur dan fasilitas yang kita berikan ke konsumen, misalnya di cat ulang, ganti furniture, internet jadi kenceng, dll, hal ini bisa menjadi semacam "excuse" / "dimaklumkan" oleh konsumen karena mereka mendapatkan sesuatu yang lebih refresh dan baru.

 

5. Umumkan Jujur atau Naikin Ajah

Terakhir, umumkan secara jujur jika akan ada kenaikan harga karena memang beberapa alasan yang masuk akal, jika memang konsumen cinta dengan produk kita, mereka tidak terlalu sensitif terhadap harga, maka sebetulnya tidak akan ada masalah juga sih, apalagi jika memang kita bermain di segmen middle high.

 

Nah dari bahasan di atas, Sahabat Foodizz sudah aware atau sadar yah bahwa keputusan harga jual itu sangat stratejik dalam bisnis kuliner, jadi jangan sembarang kasih harga dan menggampangkan, misalnya dengan sesederhana harga resep, harga jual, target margin ditentukan tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti kenaikan harga bahan baku, aturan pemerintah, persaingan, dll, semua ini juga jadi acuan penting dalam menetapkan harga jual.

 

Baca artikel terkait lainnya:
10 Pertimbangan Menentukan Harga Jual

20 Penyebab HPP Meningkat, Hati-Hati Pebisnis Kuliner

 

Semoga bahasan kali ini bermanfaat buat Sahabat Foodizz semua, silahkan artikelnya dibagikan ke temen-temen atau komunitas yang mungkin membutuhkannya dan titip selalu doakan tim Foodizz untuk bisa terus berkarya memberian kontribusi terhadap bisnis kuliner di Indonesia.

 

Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com

 

Tanya detail klik disini: CS Foodizz: +62- 811-2009-7974

 

Disclaimer:

  • Artikel ini diperbolekan untuk di share & di posting ulang dengan mencantumkan sumber artikel www.foodizz.id/artikel 
  • Artikel ini tidak diperkenankan untuk penggunaan komersial, untuk penggunaan komersial wajib mencantumkan ijin tertulis yang diajukan melalui e mail: info@foodizz.id
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru