Marketing Mix

10 Pertimbangan Menentukan Harga Jual dalam Bisnis Kuliner

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 14 Agustus 2023
Sumber Gambar: Canva.com

 

"Foodizz, bagaimana menentukan harga jual yah bagi bisnis kuliner yang saya jalankan saat ini, bingung banget nih"

Nah ini salah satu pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh Sahabat Foodizz, bagaimana menetapkan harga jual. Untuk bahasan harga jual ini, kita akan bagi ke dalam 2 topik artikel yang berbeda yah, pertama di artikel ini kita lihat dulu 10 Pertimbangan Dalam Menentukan Harga Jual. Berikutnya nanti di artikel ke 2, baru kita bahas Strategi Menetapkan Harga Jual.

 

Ok, balik lagi ke pertanyaan di atas, dalam menetapkan harga jual tentu saja banyak pertimbangan yang harus dilakukan dan dikaji secara detail dan mendalam karena HARGA JUAL itu sangat STRATEJIK, yang artinya jika salah dalam hal ini, impactnya bisa sangat fatal bagi bisnis kita, jadi wajib sekali ini dipelajari. Ok, coba kita liat yuk 10 Pertimbangan Menentukan Harga Jual Dalam Bisnis Kuliner

 

1. Target Market

  • Siapa yang jadi target market kita?
  • Di mana mereka tinggal, seperti apa wilayah tinggalnya
  • Umur, pekerjaan, jenis kelamin, pendapatan bulanan, sumber income?
  • Daya beli, frekwensi pembelian?
  • Bagaimana habit dan prilaku mereka?
  • Berapa biasa mereka belanja untuk kategori produk kita?

Pahami setiap detail dari target market kita sehingga keputusan menentukan harga tidak salah atau blunder, bisa jadi kita ingin memberikan murah tapi persepsi terhadap harga malah jadi membuat target market berpikir produk kita murahan padahal mereka tidak bermasalah untuk membayar dengan harga lebih tinggi.

 

2. Competition

  • Berapa harga jual para pesaing kita?
  • Apakah tempatnya ramai dan sustain?
  • Berapa mereka menggaji karyawan mereka?
  • Berapa APC (Average Per Check) customer mereka?
  • Bagaimana kualitas makanan yang mereka berikan?

Pahami kompetitor dengan sangat detail sehingga kita bisa menentukan harga jual yang TEPAT dan STRATEJIK, apa maksudnya? Maksudnya adalah harga jual yang memang bisa BERSAING atau competitive. Bahkan di beberapa strategi kita bisa menggunakan harga yang AGRESSIVE (lebih murah) terlebih dahulu untuk nge HIT kompetitor, menciptakan TRIAL EFFECT bagi target market.

 

3. Market Share

Penetapan harga kadang juga ditujukan untuk penguasaan MARKET SHARE dengan cepat, sehingga kita bisa menerapkan harga bersaing atau lebih murah dari kompetitor, yah tentu dengan tetap mempertimbangkan dampak terhadap P&L (Profit & Loss). Prinsipnya margin mungkin lebih tipis, tapi karena harga kita bersaing dan bisa lebih murah sehingga TC (Total Check) kita bisa lebih tinggi yang artinya secara Revenue/Sales akan menjadi besar.

100 juta, net profit 20% = 20 juta
150 juta, net profit 15% = 22.5 juta

Tapi karena harga kita lebih murah, kita lebih cepat menggarap market, membangun awareness, tentu secara produk pastikan memang tervalidasi yah, bukan cuma mengandalkan harga murah.

 

4. Core Competition

Penetapan harga jual juga biasanya mempertimbangkan faktor KEHEBATAN atau CORE COMPETITION yang ingin kita bangun atau memang kita miliki saat ini. Contoh, misalnya kita menjalankan bisnis seperti MIE GACOAN, nah kita tau jika membangun Central Kitchen sendiri maka product cost dan HPP bisa kita jaga, sehingga kita bisa menjual harga yang sangat terjangkau ke target market kita.

Contoh lain juga seperti Toko Kue, dengan variasi kue 50-80 variasi di mana semua kue kita buat sendiri di central kitchen atau dapur produksi kita, maka cukup sulit untuk pesaing meniru dan mengikuti model bisnis kita, karena tentu selain butuh skill untuk membuat 80 variasi kue, butuh juga modal tempat produksi, membangun tim yang kuat, sekaligus juga harus mampu memasarkan semua produk tersebut, nah ini menjadi CORE COMPETITION yang membuat kita bisa menetapkan harga lebih tinggi atau lebih murah, tergantung tujuan financial yang kita rencanakan.

 

5. Business Projection

Penetapkan harga biasanya pasti didasarkan juga pada PROYEKSI BISNIS kita dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal ini sangat penting karena jika salah sejak awal menetapkan harga, dampaknya sangat sistemik bagi bisnis kita di masa yang akan datang. Contoh, kita menetapkan harga ASAL MURAH, tapi ternyata product cost dan HPP kita terlalu besar, outletnya sih rame, konsumen senang tapi bisnis ga ada CUAN nya, lah klo udah gini ngapain bisnis, memangnya kita lembaga sosial hehe.

"Foodizz, tapi khan bisa ajah biar kita kuasai dulu target market sehingga profit tipis atau minus, lah memang bisnis kamu startup? Klo iya, yah silahkan, tapi sudah mengusai market terus gimana? Naikin harga bertahap? Gimana klo ada yang jual lebih murah dan murah lagi? Gimana klo cash flow keburu habis duluan? just to consider saja".

So, biasanya jika sudah punya proyeksi bisnis, kita harusnya atau pasti sudah tau di harga berapa kita akan berjualan dalam jangka pendek, kemudian jangka panjangnya kita juga sudah pertimbangkan bagaimana dengan stabilitas dan kenaikan harga kita karena semua sudah base on plan.

 

6. Local Market

Jika bisnis kamu banyak cabang dan berada di berbagai lokasi yang mungkin sekali berbeda dalam banyak hal, terkait dengan perilaku dan kebutuhan konsumen, maka pertimbangan menetapkan harga bisa jadi harus dengan strategi MULTI PRICING STRATEGY atau TIER PRICE, artinya akan ada beberapa harga yang berbeda di beberapa lokasi dengan pertimbangan target market, kompetisi, dan proyeksi bisnis.

Sulit sekali biasanya bicara SINGLE PRICING STRATEGY jika bisnis kita banyak cabang di berbagai lokasi apalagi sudah beda kota, karena itu ketika merumuskan model bisnis di awal, jangan sampai baru dipikirkan ketika cabang sudah berada di banyak lokasi, apalagi jika model bisnis temen-temen adalah kemitraan atau franchise, ini lebih kompleks lagi nanti cara menetapkan harganya.

 

7. Regulasi Pemerintah

Menentukan harga jual juga harus memperhatikan berbagai hal terkait dengan kebijakan pemerintah, dan dampaknya terhadap pasar, khususnya jika berkaitan dengan bahan baku utama yang kita gunakan. Contoh harga cabe jadi 150 ribu atau harga ayam naik 35%, bagaimana kita mensolusikan hal ini di harga jual? Bagaimana jika tipe konsumen kita yang sensitif terhadap harga jual, seperti naik 1.000 rupiah saja bisa beralih ke kompetitor?

Karena itulah ketika menetapkan harga kita harus memperhatikan sejarah dari harga bahan baku ini, misalnya dalam 3 tahun terakhir apakah terjadi kenaikan harga yang signifikan, selain tentunya kita lihat juga dari sisi kompetitor kita jual di harga berapa.

Bagaimana dengan PB1 11%? Apakah ini jadi pertimbangan dalam menetapkan harga, karena ini sifatnya WAJIB loh, banyak sekali teman-teman yang tidak mengenakan PB1 11% ini dan kemudian di tegur oleh aparat, akhirnya pusing sendiri karena kalo dibebankan ke konsumen harga bisa jadi terlalu mahal, di sisi lain realitanya kita lihat tidak semua kompetitor kita bayar PB1, enak bener khan mereka, kita pusing harus ikut aturan.

 

8. Brand Image

Pesaing jualan kopi rata-rata 25 ribuan, kita kemudian ingin menjual kopi dengan harga 35 ribuan agar image kopi kita memang specialty, premium, dan dari biji kopi berkualitas, bisa ga? Yah bisa banget, atau misalnya karena lokasi kita stratejik, berada di lingkungan premium dan middle up, maka harga kopi yang wajar untuk persepsi kualitas adalah 45 ribu, why not.

Coba liat ajah harga teh TWG, bikin kelapa geleng-geleng dah klo order teh nya, klo buat kaum mendang mending malah ga usah pernah dipikirin lah order teh di outlet TWG hehe daripada daripada. Tapi TWG punya marketnya sendiri, brand image yang high class jadi ketika menetapkan harga memang "harus" mahal agar value brandnya sejalan dengan target marketnya.

Beda cerita klo bicara Iketan, teh 2 ribuan, nah ini langit sama bumi tentu dan ga bisa dibandingkan dengan TWG karena secara target market juga berbeda sekali, poin paling pentingnya adalah semua ada marketnya masing-masing, jadi tidak perlu dipusingkan.

 

9. Other Expense

Harga jual di outlet kita 10 ribu, kemudian kita mitrakan / franchise kan bisnis kita, pertanyaannya apakah harga jual mitra juga 10 ribu? Bagaiman dengan harga bahan bakunya, anda pasti ambil margin kan? Bagaimana dengan ongkirnya? misalnya antar pulau? Bagaimana kemudian PPN 10% yang harus ditanggung mitranya dari pembelian bahan baku?

Jika harga 10 ribu tetap sama dengan pusat, berapa net profit mitra? Apakah Payback Periodnya akan sesuai dengan proyeksi bisnisnya? atau kita malah bingung soal ini? Jika harga naik dengan semua biaya di atas, misalnya jadi 12 ribu, pertanyaann memang harganya akan bersaing? Anda kan sukses atau sudah membuktikan bisa menjual karena harga 10 ribu bukan 12 ribu?

Nah, biaya lain-lain yang berpengaruh terhadap HPP produk juga harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga jual, bisa jadi harga jual sama, bisa juga berbeda tergantung berbagai faktor yang disebutkan di atas.

 

10. Business Model

Terakhir, penetapan harga juga tergantung business model yang kita jalankan, misalnya kita hanya buka outlet punya sendiri di daerah / kota yang sama, bisa jadi harga di buat seragam, tapi ternyata sistem pengembangan kita adalah kemitraan / franchise, bisa jadi penetapan harga menjadi lebih kompleks karena harus MULTI PRICING atau sistem TIER PRICE berdasarkan analisanya masing-masing.

Inilah mengapa penetapan harga itu SANGAT PENTING dan STRATEJIK, karena sangat berpengaruh dengan performa bisnis kita baik jangka pendek, menengah, dan panjang, serta menjadi salah satu faktor krusial keberhasilan bisnis kita.

 

Semoga Ilmu kali ini bermanfaat buat Sahabat Foodizz Academy semua, yuk jangan lupa sebarkan ilmunya dengan mencantumka sumber dari Foodizz Academy dan semoga makin banyak yang bisa mendapatkan manfaatnya.

 

Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com

 

Tanya detail klik disini: foodizz.id/csfoodizz


Disclaimer:

  • Artikel ini diperbolekan untuk di share & di posting ulang dengan mencantumkan sumber artikel www.foodizz.id/artikel 
  • Artikel ini tidak diperkenankan untuk penggunaan komersial, untuk penggunaan komersial wajib mencantumkan ijin tertulis yang diajukan melalui e mail: info@foodizz.id
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru