Ekspansi, Kemitraan, & Franchise

Belajar dengan Cara Paling Mahal dan Berisiko Tinggi

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 04 Oktober 2022
Sumber Gambar: Canva.com

 

Pengalaman adalah cara belajar yang paling mahal dan paling berisiko buat setiap Sahabat Foodizz dalam menjalankan bisnis kuliner, khususnya yang sedang melakukan Scale Up atau bisnisnya sendang tumbuh.

Mahal dan berisiko, karena biasanya kita memang belum pernah mengalami dan punya PENGALAMAN dengan tantangan dan BLIND SPOT yang menunggu kita di tahap selanjutnya, mahal dan berisiko karena sesuatu yang harusnya bisa kita antisipasi dan minimalisir dampaknya menjadi urusan "besar" yang membuat konsentrasi kita menjadi terpecah, alih-alih untuk pertumbuhan perusahaan, eh.. malah sibuk mengurusi "masalah" sehingga pertanyaan besarnya, "mengapa harus belajar dari MENGALAMI sendiri ketika kita bisa BELAJAR dari PENGALAMAN pebisnis lain?"

 

Coba yuk kita bahas lebih detail mengapa sebaiknya Sahabat Foodizz belajar dari pengalaman pebisnis lain alih-alih belajar dengan mengalami sendiri sehingga waktu dan sumber daya kita bisa difokuskan untuk terus melakukan inovasi, membangun brand, serta menumbuhkan "scale" perusahaan dengan cepat, sehat, dan kuat.

 

1. PENGALAMAN PEBISNIS LAIN

  • Mana lebih baik, berinvestasi central kitchen atau melakukan outsourcing
  • Mana yang lebih baik, mengembangkan outlet sendiri atau menggunakan pola kemitraan atau franchise?
  • Mana yang lebih baik, membangun tim internal dalam supply chain management atau lebih baik bekerjasama dengan 3PL & 4PL company?
  • Mana teknologi yang lebih efisien dan tepat untuk membantu kita mengelola operasional bisnis (Enterprise Resources Planning / ERP)?
  • Bagaimana mengelola training dan standarisasi untuk multi outlet?
  • Seperti apa strategi mengelola cash flow ketika omset sudah miliaran?

6 pertanyaan di atas hanya sedikit dari pertanyaan ketika kita melakukan scale up, belom urusan dengan startup awal atau misalnya perusahaan Sahabat Foodizz sudah memiliki omset puluhan atau ratusan miliar pertahun.

Ok, pertanyaan utamanya, apakah MAU COBA COBA untuk MENJAWAB semua hal di atas? COBA-COBA biar jadi pengalaman yang seharusnya hanya dengan bertanya, diskusi, atau mengikuti kelas dan workshop Sahabat Foodizz bisa mendapatkan jawaban semua di atas tanpa harus mengambil resiko untuk mencoba?

 

2. MENGHEMAT BIAYA BELAJAR YANG MAHAL

Belajar dari pengalaman bisa membuat kita mengeluarkan biaya yang sangat mahal hanya untuk "belajar" karena setiap langkah, setiap keputusan yang kita ambil artinya akan (pasti) menimbulkan BIAYA, namun (tidak pasti) apakah akan menghasilkan sesuatu yang memang kita harapkan.

Contoh salah satu Sahabat Foodizz yang mengikuti kelas offline, sebelum mengikuti kelas mereka berpikir bahwa membangun central kitchen adalah pilihan terbaik berdasarkan "pemikiran mereka", namun setelah belajar, bertanya, berdiskusi, dan melakukan kalkulasi terhadap plan mereka tersebut, akhirnya mereka MEMBATALKAN rencana tersebut dan FOKUS untuk membangun outlet yang memang menjadi "lumbung uang" mereka.

Apa yang terjadi? Bisnisnya makin maju, manajemen fokus dalam operasional, dan ternyata HPP mereka tetap sesuai target tanpa memusingkan mengelola central kitchen dengan semua resikonya.

Apakah kemudian punya central kitchen itu salah? Belum tentu, bisa jadi itu malah jadi stratejik, tergantung model bisnis yang kita jalankan, serta plan jangka menengah dan panjang kita, nah loh? Yakin masih mau COBA-COBA?

 

3. MEMBUAT AKSELERASI BISNIS MENJADI CEPAT

Apa yang paling menghambat scale up / akselerasi bisnis kita? PROBLEM yang kita tidak tau bagaimana mengatasinya atau sudah terlanjur terjadi, sehingga waktu kita tersita untuk menyelesaikan masalah tersebut. Iya klo selesai dalam waktu cepat, klo misalnya butuh waktu lama dan biaya besar untuk membereskannya gimana? Misalnya resiko soal aspek legal dan pajak?

Padahal jika kita tau dan antisipasi semua masalah ini sejak awal, kita bisa fokus untuk mendorong growth bisnis kita lebih cepat dan lebih besar. Permasalahannya di setiap stage yang kita jalani sebagai pebisnis, banyak hal yang belom pernah kita temui sebelumnya, ketika omset 100 juta akan beda game ketika omset 1 miliar, demikian juga ketika 1 miliar, gamenya akan berbeda ketika 10 miliar, dan seterusnya.

Sangat tidak WISE dan sangat BERESIKO ketika kita memilih untuk "sok tau" dan COBA-COBA, padahal jika problem atau tantangan yang akan muncul sudah kita antisipasi dan siapkan strateginya, kita bisa terus fokus untuk MENGAKSELERASI BISNIS kita. Sebagai contoh, kita berpikir bahwa membangun tim dan infrastruktur SCM (Supply Chain Management) itu memberikan benefit untuk bisnis kita, pada kenyataannya belum tentu seperti itu, bisa jadi dengan membangun SCM & infrastruktur pendukungnya, akan menimbulkan biaya back office besar, ujung nya AKSELERASI BISNIS dan GROWTH kita malah terhambat karena BIAYA yang harusnya bisa digunakan untuk GROWTH, malah banyak terserap ke inventory dan biaya lainnya.

 

4. MENGHIDARI RISIKO BERDAMPAK BESAR

Risiko sudah jadi bagian hidup seorang pengusaha, tapi tentu saja jika ada pilihan untuk TIDAK MENGALAMI mengapa harus MENGALAMI, betul ga? Beberapa risiko mungkin tidak punya impact besar dan merusak, namun beberapa risiko akan punya daya rusak dan impact yang sangat besar, khususnya terkait dengan beberapa hal seperti:

  • Keputusan investasi yang salah
  • Model bisnis yang tidak sustain
  • Aspek legal terkait berbagai hal (HKI, perjanjian, dll)
  • Permasalahaan regulasi seperti pajak dan peraturan daerah
  • Budaya perusahaan yang tidak mendukung purpose perusahaan.

Nah masalahnya kembali lagi Sahabat Foodizz, anda belum tentu pernah menghadapi berbagai hal tersebut, karena bisnis dimulai dari kecil, namun ketika besar semua sudah menanti Sahabat Foodizz, apakah bijak untuk mencoba dan mengalaminya sendiri? NGAPAIN pertanyaannya, karena MAHAL dan BERISIKO besar, jika bisa BELAJAR dari yang sudah mengalami dengan murah, kenapa harus mengalami sendiri?

 

Nah semoga tulisan kali ini bermanfaat yah untuk Sahabat Foodizz, khususnya yang sedang akan Grow dan Scale up perusahaannya.

 

 

Baca juga artikel Central Kitchen menarik lainnya:

10 Pertimbangan Penting sebelum Membangun Central Kitchen - Part-1
10 Manfaat Memiliki Central Kitchen atau Dapur Produksi (CK) - Part 2

8 Tantangan Dalam Mengelola Dapur Pusat atau Central Kitchen (CK) - Part 3

 

Semoga bermanfaat.

www.foodizz.id
1st F&B Edtech in Indonesia

www.sekolahkuliner.com
Belajar Bisnis Kuliner Terstruktur dari Nol

www.vendorkuliner.com
Pusat Informasi Vendor Kuliner Terkurasi

*Temen-temen jika ingin menggunakan artikel di Foodizz untuk kepentingan sosmed, edukasi, konten, silahkan dengan mencantumkan sumber artikelnya www.foodizz.id/artikel. Yuk kita hargai karya dan upaya orang lain dalam menghasilkan konten

 

Jadi Member Foodizz klik disini I Belajar SEKOLAH BISNIS KULINER klik disini
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru