"Anda bisa menghemat RATUSAN JUTA bahkan MILIARAN per tahun sambil meningkatkan penjualan belasan, bahkan puluhan persen per tahun dengan digitalisasi menu .... Foodizz"
Jika bisa lebih hemat, sekaligus melesatkan omset, pertanyaannya kenapa masih banyak pebisnis kuliner yang belum melakukan digitalisasi menu nya? Faktanya inilah yang sering Foodizz temui di lapangan, di mana adaptasi digital menu ini masih banyak yang belum menerapkannya, entah karena memang tidak paham, ribet dalam proses implementasi teknologinya, atau memang tidak mau berubah saja karena sudah sangat percaya diri dengan bisnisnya saat ini.
Bahkan hal ini terjadi bukan hanya di bisnis yang skala kecil, yang sudah gede-gede yang cabangnya, banyak juga yang menu nya masih manual seperti di buku menu, form order menu, atau di sign menu (menu nya di papan statis). Yes, tentu tidak semua bisa di generalisir, masih banyak juga memang yang manual menu masih sangat efektif apalagi memang target marketnya masih lebih suka dilayani atau baca-baca menu dulu.
Ok, kembali lagi bicara digitalisasi menu, coba yuk Sahabat Foodizz lihat 15 manfaat penting ketika kita menerapkan digitalisasi menu dalam bisnis kita.
1. Data Dampak Digitalisasi
Menurut studi oleh National Restaurant Association, lebih dari 60% konsumen mengatakan bahwa mereka lebih mungkin untuk memesan makanan secara online atau melalui aplikasi mobile, daripada langsung di restoran. (Sumber: National Restaurant Association, "The State of Online Ordering," 2020)
Menurut studi oleh QSR Magazine, beberapa restoran melaporkan peningkatan pesanan hingga 30% setelah memperkenalkan digitalisasi menu dan aplikasi pemesanan. (Sumber: QSR Magazine, "The Benefits of Going Digital with Your Menu," 2020)
Studi oleh OpenTable menemukan bahwa 86% konsumen menganggap penting atau sangat penting untuk dapat melihat menu restoran secara online sebelum melakukan reservasi. (Sumber: OpenTable, "How Diners Make Reservations Today," 2021)
Studi oleh Toast, sebuah perusahaan teknologi untuk restoran, menemukan bahwa restoran yang menggunakan layanan pemesanan online memiliki peningkatan rata-rata 20% dalam nilai pesanan. (Sumber: Toast, "2021 Restaurant Success Report," 2021)
2. Peningkatan Total Check & Average per Check (Nilai Belanja)
Menu digital sering kali membuat konsumen membeli banyak dan lebih sering dari yang direncakannya. Misal ketika order nasi goreng, ada pilihan toping telor, bakso, sosis, kerupuk, dll, nah konsumen cenderung akan memilih toping tersebut sehingga terjadi peningkatkan nilai belanja (average per check) dari setiap transaksi.
Di beberapa coffeeshop, penggunaan digital menu akan membuat konsumen membeli lebih sering, ketika snack atau kopinya habis, karena order hanya perlu menggunakan scan QR di meja, maka konsumen akan lebih mudah untuk melakukan order kembali karena tidak perlu repot pergi ke kasir atau memanggil waiter terlebih dahulu.
3. Analisa Data
Digital menu juga akan mempermudah kita melakukan berbagai analisa yang dibutuhkan oleh keperluan marketing, operation, finance, dll sehingga kita juga bisa cepat mengambil keputusan stratejik untuk kemudian di eksekusi dalam bentuk program dan target. Contoh, misalnya dalam matrix menu, karena digitalisasi maka dalam waktu 1 hari atau 1 minggu kita bisa pantau detail kontribusi per produk terhadap penjualan dan profit perusahaan.
Bayangkan jika kita punya beberapa atau banyak cabang dan harus melakukan berbagai analisa yang penting bagi bisnis kita, apa jadinya jika dilakukan secara MANUAL? Dampaknya bisa sangat merugikan perusahaan kita tentunya.
4. Kecepatan Update & Perubahan
Dalam mengelola menu, biasanya akan selalu ada update dan perubahan yang harus dilakukan, misalnya perubahan harga, tambah menu baru, hilangkan menu lama, dan sebagainya, nah kebayang ga klo semua dilakukan manual, dan bayangkan kalau Anda punya banyak cabang dengan variasi harga (tier) yang berbeda-beda juga. Oh iya jgn lupa juga biasa cetak (produksi) buku menunya loh. Nah digitalisasi bisa membuat kita lebih efisien dari sisi waktu dan biaya, sehingga kita juga bisa langsung fokus mendorong penjualan dalam waktu cepat.
5. Sejalan dengan Digital Payment
Digital menu biasanya juga diikuti dengan metode pembayaran digital, sudah cukup banyak restaurant / cafe / coffeeshop yang mengintegrasikan hal ini, sehingga membuat proses order menjadi sangat efisien, cepat, dan aman. Hal ini dapat menghindari antrian di kasir, kesalahan order, pembayaran, dan paling penting tentunya adalah membuat konsumen tidak bisa cancel order gara-gara harus order ke kasir terlebih dahulu.
6. Alternatif Channel Sales & Perluasan Target Market
Digital menu juga menciptakan peluang penjualan melalui delivery dan big order, sehingga tidak hanya tergantung dengan penjualan di outlet. Gimana tuh? Jika kita punya digital menu, baik dalam bentuk apps ataupun web based, maka kita bisa menpromosikan (beriklan, posting, dll) di apps atau website tersebut, untuk kemudian konsumen dari mana saja bisa order produk kita secara online, yg kemudian bisa dikirim melalui armada sendiri (tergantung quantity), atau melalui GoSend misalnya.
Hal ini juga menciptakan peluang untuk bisa mendapatkan Big Order (Order jumlah besar) seperti untuk acara workshop, kantor, arisan, dll. Penting sekali dalam bisnis kuliner untuk punya alternatif sales channel saat ini, karena kita semua sudah belajar, jika terjadi satu dan lain hal seperti Covid-19 beberapa waktu ke belakang, kita masih bisa survive karena punya sumber dari cara berjualan selain hanya melalui outlet.
7. Mengurangi Biaya Operasional
Digitalisasi menu dapat mengurangi biaya operasional khususnya karyawan cukup signifikan apalagi jika kita memiliki banyak cabang. Bisnis kita tidak lagi memerlukan karyawan yang harus mencatat order dan kasir yang terlalu banyak karena konsumen sudah melakukan order sendiri (self order).
Coba bayangkan jika Anda punya 50 cabang, jika 2 karyawan bisa dikurangi dengan digitalisasi menu, artinya dalam sebulan kita sudah bisa efisien 2 karyawan x 50 cabang = 100 karyawan, yang biayanya 100 orang x 4 juta = 400 juta, dalam satu tahun berarti 4.8 Miliar, gede banget loh ini angkanya, klo 100 cabang gimana?
8. Minimalisir Kesalahan Order
Salah satu masalah yang sering terjadi dalam bisnis kuliner, khususnya dine in, adalah salah order, apalagi order tersebut di catat oleh karyawan kita sendiri. Salah order ini bisa punya banyak impact seperti konsumen yang kecewa, makanan dikembalikan dan jadi spoil, sampai konsumen merasa tertipu setelah sadar membayar sesuatu yang dia merasa tidak melakukan order tersebut, bayangkan jika kita punya 5 cabang, wah bakal banyak sekali masalah yang akan muncul tentunya.
Tapi hal ini akan bisa diantisipasi dengan baik ketika konsumen melakukan order sendiri secara digital tentunya, hampir tidak mungkin jikapun terjadi salah order yang bersangkutan akan komplain karena semua dilakukannya sendiri.
9. Database Konsumen
Salah satu kelebihan dari menu digital, kita bisa "memaksa" konsumen untuk memberikan databasenya baik itu no HP atau minimal alamat email, pasti ada juga konsumen yang keberatan sebetulnya, tapi biasanya sih kebanyakan enggak apalagi jika ada penjelasan benefit ketika database kita sudah tercatat sebagai konsumen loyal, misalnya mendapatkan promo discount, special price, dll.
Nah database ini sangat penting dalam bisnis kuliner karena kita bisa mengelola kembali data tersebut untuk program REPEAT ORDER yang jelas biayanya akan jauh lebih murah daripada program mendatangkan konsumen baru di mana kita harus beriklan, buat event, dll. Baca lagi artikel tentang Repeat Order dan Loyalitas konsumen di link ini:
10 Tips Praktis Membuat Konsumen Kembali Membeli (Repeat Order)
12 Strategi Membuat Konsumen Loyal dengan Brand Kita
10. Memahami Prilaku dan Pola Belanja Konsumen
Salah satu kelebihan dari digitalasi adalah pengelolaan data yang bisa realtime dan cepat, termasuk tentu data prilaku dan pola belanja konsumen kita. Kita jadi bisa mengetahui Matrix Menu (Star, Cash Cow, Question Mark, dan Dog), kita bisa mengetahui dampaknya terhadap profitability perusahaan sampai kita bisa mengetahui kapan waktu mereka belanja, dan bayangkan jika data ini melibatkan puluhan atau ratusan cabang.
Memahami prilaku dan pola belanja konsumen akan memberikan kita keuntungan untuk bisa menyusun strategi dan program yang tepat, efektif, dan impactful bagi perusahaan kita tentunya, misalnya menu mana yang di push selling, mana yang di batasi penjualannya, atau bahkan mana yang dihilangkan saja.
11. Menghindari Lost Opportunity (Kesempatan yg Hilang)
Jika bisnis kita rame dan banyak konsumen antri hati-hati loh, ada yang namanya opportunity lost, apalagi sistem order kita misalnya mewajibkan membayar terlebih dahulu, baru bisa di proses ordernya. Di ramen langganan saya contohnya, paling males untuk order tambahan apapun itu, karena harus ikut antri kembali dan harus bayar dulu.
Bayangkan jika ada ratusan atau ribuan konsumen seperti saya setiap hari, yg mungkin bisa belanja tambahan (harusnya) 20-30 ribu lagi, tapi akhirnya tidak jadi belanja karena tidak mau repot. Di kali saja tuh, misalnya ada 5.000 konsumen per day x 30 ribu artinya kesempatan yang hilang mencapai 15 juta per hari, 450 juta per bulan, 5.4 miliar pertahun, HILANG LOH ini.
12. Kecepatan Penyajian Produk
Apa indikator kepuasan konsumen? Salah satunya tentu saja produk bisa dinikmati dengan cepat, yg paling bikin bete yah tentu ajah LAMA, apalagi kalau waktu kita terbatas seperti makan siang di waktu kerja. Nah dengan digital menu, bahkan konsumen bisa order terlebih dahulu (via apps atau web) untuk kemudian nanti di take away, pick up, atau di pas-pas in dengan jam tiba.
Nah kebayang ga kalau masih manual, harus antri dulu, bayar dulu, nunggu pula, tentu saja ini akan membuat konsumen males dan bisa jadi mereka malah mempertimbangkan untuk membeli di tempat lain yang lebih mudah dan cepat, kalau udah gini yah tentu ajah kita akan sangat dirugikan.
13. Informasi Menu yang Lengkap
Salah satu kelebihan digitalisasi menu adalah kita meletakan banyak informasi terkait dengan menu yang kita jual, apalagi misalnya ini menu andalan, kita bahkan bisa menyajikan informasi dengan lengkap plus cerita (storynya). Selain itu kita bisa juga meletakkan link terkait menu jika dibutuhkan, misalnya untuk keperluan traceability product, produsen, atau bahkan informasi petaninya, keren bukan?
Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan persepsi kualitas produk dan brand kita, dan paling menarik tentunya membuat kita bisa menjual dengan nilai lebih tinggi dibandingkan pesaing.
14. Setting Program Lebih Mudah
Digitalasi menu juga membuat kita lebih mudah melakukan setting berbagai kebutuhan program, misalnya kita ingin memberikan discount untuk menu khusus, melakukan bundling menu, atau juga misalnya harga khusus untuk jumlah pembelian tertentu. Nah bayangkan jika ini dilakukan manual, serta Anda punya banyak cabang? RIBET pasti, tidak efisien, dan bisa banyak error di lapangan. Contoh lain misalnya Anda ingin menghabiskan stock bahan baku, nah kita bisa dengan cepat setting program secara digital sehingga eksekusi bisa berjalan dalam hitungan hari, bukan hitungan minggu, apalagi bulan.
15. Sharing Button
Terakhir, ini nih yang sakti mandraguna juga, digital menu juga bisa mendorong konsumen untuk melakukan sharing informasi ke konsumen lain melalui berbagai platform, misalnya share via WA, sosmed, dll. Contoh jika di GoFood, ada resto yang menarik, kita bisa khan sharing resto tersebut ke WA temen kita, sehingga mereka bisa mengetahui informasi menu tersebut bahkan bisa ikut membeli. Sharing button ini juga bisa digunakan untuk program loyalitas, di mana misalnya jika ada yg sharing resto kita di sosmed, ke WA konsumen lain, maka mereka bisa mendapatkan benefit misalnya free dessert, dll.
Nah, Sahabat Foodizz inilah 15 Catatan Penting mengapa digitalisasi menu itu sangat penting bagi bisnis kuliner, yuk mulai melek digital, tidak perlu langsung semua digital, hybrid dulu ajah, tetep pake manual (buku menu, sign menu / papan menu), tapi juga mulai implementasikan digital menu, apalagi jika kita sadar klo target market kita melek teknologi dan beradaptasi dengan teknologi, jangan sampai akhirnya kita ditinggalkan gara-gara kurang update sesuai dengan prilaku mereka.
Ingin Mendigitalkan Menu kita, coba check: AturKuliner
Semoga bahasan kali ini bermafaat untuk Sahabat Foodizz semua yang bergelut di bisnis kuliner, selalu doain kita juga yah untuk bisa terus konsisten berbagai melalui tulisan agar industri kuliner Indonesia makin maju dan banyak brand lokal yang menjadi besar dan kuat.
Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Disclaimer:
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}