Catatan Khusus bagi pemilik bisnis.
1. Ownernya harus mau belajar TikTok dulu.
Kenapa owner harus mau belajar terlebih dahulu setiap hal yang ingin diimplementasikan, misalnya TikTok?
Tidak perlu mengerti sampe teknis (klo iya lebih bagus lagi), namun setidaknya coba pelajari dan pahami secara stratejiknya.
Baca juga artikel menarik lainnya:
5 Alasan Foodpreneur HARUS BANGET Menggunakan TikTok untuk Bisnisnya!
2. Googling konten-konten yg viral
Perbanyak literasi dan contoh konten-konten seperti apa yang viral dan juga banyak views, khususnya yang berhubungan dengan bisnis kita, yaitu kuliner. Googling dengan keyword, misalnya "TikTok Viral Restaurant / Cafe" nah nanti di cek berbagai artikel di search tersebut untuk di baca-baca, di cek kontennya seperti apa, dan kemudian di catat untuk menjadi ide ketika nanti kita membuat konten.
AMATI - TIRU - PLEK PLEK
AMATI - TIRU - MODIFIKASI
AMATI - BUAT YANG BARU
3. Luangkan waktu untuk lihat-lihat TikTok secara berkala
Nah ini juga penting karena memang banyak sekali ide konten muncul karena kita juga main dan meluangkan waktu untuk melihat konten TIKTOK secara berkala. Setiap ada konten yang menarik coba di SAVE, baik itu konsep kontennya maupun misalnya musik nya yang terdengar ASIK.
Saya pribadi setiap hari selalu meluangkan waktu 1-3 jam untuk melihat berbagai konten TIKTOK, selain itu hiburan, tentu saja alasan utamanya adalah memperkaya informasi KONTEN yang bisa dijadikan inspirasi untuk membuat KONTEN brand KULINER yang dijalankan.
4. Algoritma disesuaikan agar relevansi konten muncul
Nah ini masi terkait dengan nomor 3, ketika kita sudah rajin dan konsisten meluangkan waktu, pastikan algoritma TIKTOK kita sesuaikan dengan BISNIS kita, misalnya banyak-banyak lihat dan cari konten-konten buzzer / KOL terkait bisnis kuliner, serta lihat-lihat brand-brand kuliner, nanti jika kita sering melihat konten yang RELEVAN ini, TIKTOK akan lebih sering melakukan PUSH CONTENT yang relevan, jangan kebanyakan nonton IRRELEVANT konten yah, gossip, prank, dll yang tidak punya manfaat untuk bisnis kuliner kita.
5. Siapkan tim pembuat konten
Eksekusi konten TIKTOK itu mudah-mudah susah sebetulnya, klo kita sangat terbiasa dengan membuat konten, edit-edit video, dan membuat konsep nya secara rutin, mungkin temen-temen hanya butuh 1 orang ajah untuk bantu secara rutin membuat konten TikTok ato bahkan ga perlu orang sama sekali.
Namun jika temen-temen tidak terbiasa dengan hal ini, tentu akan cukup sulit apalagi misalnya target buat 2-3 konten per hari, sebagai contoh saja, buat idenya sih bisa 10 per hari, gampang tinggal liat-liat konten orang lain, baca-baca, ataupun dapet ide dari nonton konten yang berseliweran di TIKTOK, tapi urusan MEMBUAT KONTENNYA, nah ini berat nih, apa karena umur hehe.. atau memang yah ga ada waktu ajah buat NGULIK, jadi di poin ini kita harus punya PIC atau TIM.
Jika kita percaya yang yakin dengan POWERFULL nya TikTok, coba ajah deh, sangat sebanding kok dengan biaya yang kita keluarkan, karena penulis sudah membuktikannya sendiri. Biaya relatif lebih kecil, tapi impact terhadap sales sangat SIGNIFIKAN apalagi jika target marketnya memang tepat.
6. Siapkan budget
Menggarap KONTEN dengan MEDIA apapun tidak akan luput dari perlunya BUDGET, kecuali nih yah (walaupun tetep ajah butuh BUDGET), anda lah CONTENT MAKERNYA. Tapi apakah temen-temen bisa KONSISTEN pertanyaannya? Jadi sebaiknya siapkan budget, ambil dari % SALES secara rutin, lagi pula yang pasti kita bisa langsung ukur efektifitasnya khan melalui sales yang terjadi.
7. Eksekusi konten harian 2-3 buah
Wah harus 2-3 konten yang per hari? Yah harus jawabannya, karena kita tidak tahu konten mana yang kemudian nanti bisa VIRAL, selain itu dengan konten 2-3 hari per hari kesempatan kita untuk mendapatkan EXPOSURE, push konten ke banyak orang akan lebih banyak tentunya. Apakah jika views nya sampai dengan 100 ribu views akan ada impact terhadap brand kita? tentunya ada ya, jualan jadi naik, serta AWARENESS terhadap brand juga meningkat tajam.
8. Sesuaikan konten dengan brand value
Nah ketika main TIKTOK, owner bisnis jangan lupa untuk memastikan dan melakukan BRIEF terkait dengan BRAND VALUE, sehingga konten TIKTOK yang dibuat nanti tidak menyimpang, apalagi kontradiktif dengan VALUE yang memang dimiliki dan dibangun oleh brand tersebut.
9. Tidak udah berpikir viral, just do it
Yes, dasarnya kita main TIKTOK khan mendistribusikan KONTEN kita yang pada akhirnya bisa mendapatkan ATTENTION, serta AWARENESS, dan juga pararel menanamkan BRAND VALUE kita ke target market, jadi fokus pada PROSES yang konsisten dijalankan, BONUS nya ada VIRAl, jadi jangan dipusingkan oleh konten kita bisa VIRAL atau tidak.
Terus perdalam knowledge mengenai platform TIKTOK ini, sehingga kita bisa terus membuat dan mendistribusikan konten yang sesuai ke target market yang kita tuju, serta lakukan secara KONSISTEN, bukan anget anget *** chicken.
10. Evaluasi secara berkala impactnya
Terakhir tentu, dengan semua EFFORT membuat konten, membangun team, spending budget, waktu, serta konsistensi, hal yang juga sangat penting adalah lakukan EVALUASI secara berkala untuk melakukan PERBAIKAN, UPGRADE, serta peningkatan KUALITAS sehingga kita betul-betul bisa mengukur dampak dari MAIN TIKTOK bagi bisnis kita. Yah sebetulnya sudah banyak contoh sukses "KORBAN TIKTOK" jadi basically temen-temen tidak perlu diyakinkan lagi kok, udah MAIN AJAH, ini EFEKTIF kok asal ....................... baca kembali 9 poin di atas.
Nah Sahabat Foodizz, semoga bermanfaat tulisan kali ini. YOK MAIN TIKTOK, bukan hanya ASIK loh, tapi juga bisa jadi ini media platform di mana AWARENESS kita bisa dibangun dengan lebih cepat dan murah, serta mendatangkan TRAFFIC ke bisnis kita.
Let's get SCALE
Foodizz Team
Serial #134
#KeepSharing
#Keep Learning
#SpreadKnowledge
Semoga Bermanfaat.
Foodizz
1st F&B EduTech in Indonesia
Belajar Bisnis Kuliner ..... Yah di Foodizz.
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Join Telegram Group di t.me/foodizzid
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten.
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}