10 Cara Mengelola Banyak Cabang dalam Bisnis Kuliner
Oleh: Admin Foodizz
Diunggah 05 Oktober 2022
Sumber Gambar: Canva.com
Banyak cabang, banyak rejeki? Atau banyak cabang, malah banyak masalah? Nah tergantung bagaimana kemampuan kompetensi kita untuk bisa mengelola banyak cabang tersebut karena memang kompleksitas mengelola banyak cabang sama sekali tidak bisa dibandingkan ketika kita baru membangun 1-2 cabang, jauh lebih ribet dan kompleks.
Dari pengalaman lapangan dan diskusi dengan banyak Sahabat Kuliner yang sudah memiliki belasan, puluhan, dan ratusan cabang, di kesempatan kali ini Foodizz coba akan sharing 10 Tips Mengelola Banyak Cabang, khususnya cabang sendiri agar bisa menjadi insight buat Sahabat Foodizz semua.
Apa ajah tuh 10 Tips / Cara Mengelola banyak cabang sendiri? Yuk ah, Gow!!
1. ON TOP NUMBERS
Atur dan ukur semua dengan angka yang jelas
Semua divisi harus punya ukuran dalam angka.
Angka bisa terdiri dari revenue, cost, profit
Satu pemahaman bahwa kita harus mencapai angka yang sama baik itu terkait dengan revenue, cost dan profit.
Jika sudah On Top Numbers, semua divisi paham bahwa kuncinya adalah kerjasama karena angka tidak berdiri sendiri.
2. KOMPETENSI TIM YANG KUAT
Mengelola banyak cabang beda dengan mengelola 1 outlet
Ketika 1 outlet mungkin semua bisa kita kerjakan
SDM yang tidak kompeten pun masih bisa difungsikan
Namun ketika cabang sudah banyak, kita butuh tim yang kuat dan punya kompetensi bagus.
Team bagus memang akan menimbulkan biaya tinggi dari sisi opex (gaji).
Namun kita harus menghitung biaya keseluruhan dalam hal ini, misal tim kita tidak kompeten sehingga banyak pemborosan yang berdampak ke COGS.
Tim yang kurang kompeten bisa menimbulkan masalah turn over yang akhirnya membuat biaya rekrutment jadi tinggi.
Tim yang kurang bagus membuat level service menjadi jelek yang membuat konsumen tidak nyaman dan tidak kembali lagi.
Jadi memang kita harus BERINVESTASI di SDM yang bagus jika sudah bicara banyak cabang.
Bisa dipromosikan dari karyawan terbaik yang kemudian di training dan diberi pelatihan, bisa juga rekrut dari SDM yang memang sudah berpengalaman.
3. TRAINING dan LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
Sistem training sudah harus bagus jika bicara banyak cabang.
Selain didukung oleh SDM yang kuat, harus juga didukung oleh teknologi yang membuat biaya jadi murah.
Contoh teknologi LMS (Learning Management System) yang membuat proses kegiatan training bisa dilakukan secara digital.
SOP, Jobdesc, KPI (Ukuran Kerja), training, resep menu semua dibuat dalam digital format baik tertulis, audio, maupun video sesuai kebutuhan.
Dengan digitalisasi kita bisa memberikan training setiap saat, mengontrol dan mengukurnya sekaligus.
Proses rekrutmen, inisiasi, dan training karyawan barupun menjadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih tajam, karena digitalisasi dengan LMS membuat semua menjadi standar.
4. APLIKASI MENGELOLA OPERASIONAL SECARA OTOMATIS (ERP)
ERP (Enterprise Resources Planning) sangat penting dalam mengelola banyak cabang, jadi Sahabat Foodizz harus mau mempelajari hal ini.
ERP membantu kita untuk meng-OTOMATISASI banyak proses di dalam perusahaan kita.
Data base vendor, foodcost (menu), belanja, pembayaran, investory (stock), POS, COGS, Laporan Keuangan, kelola belanja multi cabang, semua bisa di OTOMATISASI.
OTOMATISASI ini bisa membuat kita hemat COST sangat besar sehingga PROFIT bisa lebih maksimal.
OTOMATISASI ini kunci untuk kita bisa terus melakukan SCALE dalam jumlah banyak.
Siapkan OTOMATISASI dengan ERP ini sejak awal jika Sahabat Foodizz memang berniat untuk melakukan scale dalam rencana bisnisnya.
Contoh tools untuk melakukan OTOMATISASI adalah Aturkuliner atau ESB
5. STRONG OPERATION CONTROL
Jobdecs & KPI (Ukuran Keberhasilan Kerja) setiap divisi dan setiap orang harus jelas, disosialisasikan, dan ditanda tangani oleh setiap orang.
Reward & Punishment harus ada, dan diberlakukan secara disiplin sebagai bagian dari evaluasi setiap orang yang berkerja di dalam perusahaan.
Kontrol Operasional harus dibuat secara sistematis, khususnya ke setiap outlet yang kita miliki baik itu kontrol rutin maupun yang sifatnya audit.
OTOMATISASI (seperti poin 4) juga merupakan infrastruktur penting untuk memperkuat kontrol operasional, misalnya kontrol terkait dengan STOCK OPNAME harian / mingguan / bulanan yang wajib dilakukan oleh karyawan, kebayang ga klo hal ini di kontrol secara manual? Sudah pasti akan banyak error dan ketidaksesuaian, yang ujung nya berakibat COST bisa jadi tinggi.
Dalam Kontrol Operasional dibutuhkan pemimpin yang tegas dalam penerapan SOP, KPI, serta REWARD dan PUNISHMENT, agar tertanam disiplin di seluruh level karyawan perusahaan. TEGAS bukan berarti KASAR.
6. CULTURE BUILDING
Membangun budaya perusahaan merupakan hal yang sangat penting apalagi jika cabang sudah banyak.
Budaya dan Performa Kerja (SOP, KPI) itu seperti Ying & Yang, dimana mereka akan saling menyeimbangkan satu dengan yang lain.
Performa Kerja membentuk sikap profesional, namun budaya akan membentuk perilaku dan hati yang "baik".
Penerapan Spiritual Company bisa jadi merupakan solusi untuk membangun budaya dan mengkontrol prilaku karyawan. Tentu saja sesuaikan dengan kepercayaan masing-masing.
Budaya yang dibangun konsisten akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih HOMOGEN sesuai dengan keinginan kita sehingga memudahkan fungsi kontrol pada akhirnya.
Dengan banyaknya cabang, akan sulit sekali kita melakukan kontrol dalam banyak hal seperti layanan, kejujuran, perilaku, baik yang terkait dengan "manusia" sehingga dibutuhkan BUDAYA yang bisa menyentuh "qolbu / hati" manusia.
Prinsip sederhana, lebih mudah bekerja dengan orang baik dan jujur tapi masih perlu dilatih daripada sebaliknya, karena skill dan ilmu bisa dilatih, namun hati sangat sulit untuk dibentuk dan diubah.
7. EXTERNAL AUDIT
Ini yang jarang dilakukan oleh Sahabat Foodizz, khususnya yang sudah melakukan scale, melakukan eksternal audit.
Sudah betul membangun internal audit, namun jika dikombinasikan dengan eksternal audit maka akan sangat baik.
External audit lebih bersifat independen dan mewakili kepentingan Owner/ Pemegang Saham, sehingga audit dan hasilnya akan sangat objektif untuk kebaikan perusahaan.
Audit Cost salah satu audit penting yang harus dilakukan secara berkala dengan menggunakan eksternal audit dari luar perusahaan.
Mahal? Terngantung dari sudut padang mana kita melihatnya, jika Sahabat Foodizz punya omset 5 miliar sebulan, dengan audit ternyata cost bisa dihemat 2-3%, artinya 100 - 150 juta perbulan, apakah membayar ekternal audit 300 juta mahal? Bisa saja cost tersebut HIDDEN dan tidak ketahuan dan itu menahun, bayangkan kita kehilangan 1.2 - 1.5 Miliar per tahun tanpa terdeteksi.
Contoh di atas baru bicara audit cost, belum bicara audit lainnya, seperti SCM, Operation, dll yang juga sangat penting bagi perusahaan.
External Audit ini merupakan layanan terbaru dari Foodizz khusus perusahaan yang omset bulanannya sudah di atas 3 miliar, untuk info lebih lanjut, bisa menghubungi tim Foodizz di link ini, atau link berikut, atau disini.
8. CASHFLOW MANAGEMENT
Banyak cabang artinya kita akan mengelola revenue dan biaya yang juga banyak.
Butuh Owner / PIC (Finance Accounting) yang punya kapasitas dan pengalaman dalam Cashflow Management.
Jangan pernah mengabaikan dan mengganggap enteng soal ini karena ini terkait dengan alirah "darah" bisnis kita.
Gagal mengelola cashflow akan berakibat FATAL bagi bisnis kita, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
ILMU CASH FLOW MANAGEMENT adalah ilmu wajib setiap pebisnis kuliner, tidak boleh tidak mau tau dan tidak boleh alergi soal ini, WAJIB titik.
Dengan kemampuan Cash Flow Management yang baik, kita bisa menyusun berbagai alternatif strategi untuk bisa bertahan dan berkembang, apalagi di kondisi-kondisi sulit seperti resesi dan lain-lain.
Tentu meeting yang produktif serta punya objectives yang jelas, misalnya terkait On Top Numbers, inovasi, kompetisi, dsb.
Banyak cabang artinya banyak hal yang perlu dikoordinasikan dan dikomunikasikan agar perusahaan tidak berjalan SILO (kepentingan sendiri).
Harus dibuat meeting rutin dari setiap struktur perusahaan dan hal ini harus diwajibkan serta jadi KPI.
Setiap meeting harus ditindaklanjuti dengan Action Plan yang kemudian hasil dan progress nya dijadikan acuan untuk meeting berikutnya.
10. LEADER & LEADERSHIP
Mengelola banyak cabang butuh LEADER yang visioner, turun lapangan (untuk tau kondisi), serta mengelola perusahaan dengan kapabilitas yang kuat.
Banyak cabang artinya perusahaan sudah melakukan SCALE UP di mana pemimpin akan menjadi KOMPAS penting akan kemana perusahaan akan bergerak.
Sebagai pemimpin kita harus punya mindset PEMBELAJAR bukan merasa paling pintar, paling tahu, dan otoriter sehingga tim kita akhirnya malas memberikan input bagi perusahaan.
Leadership dalam kontek cabang banyak juga terkait dengan pemimpin di setiap area baik itu Manager, Manager Area, Head, Direktur sampai CEO.
Nah Sahabat Foodizz demikian 10 Cara Mengelola Banyak Cabang Sendiri yang mungkin bisa Sahabat Foodizz terapkan di dalam bisnis kulinernya.
*Temen-temen jika ingin menggunakan artikel di Foodizz untuk kepentingan sosmed, edukasi, konten, silahkan dengan mencantumkan sumber artikelnya www.foodizz.id/artikel. Yuk kita hargai karya dan upaya orang lain dalam menghasilkan konten.