Sales

Sales Bagus, Profit Kecil, Kenapa yah?

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 30 Januari 2023
Sumber Gambar: Canva.com

 

"Foodizz, sales saya selalu tercapai setiap bulan bahkan kadang over target, tapi kenapa yah profitnya sering tidak sesuai target, harusnya 25 persen tapi paling tercapai 15-18%"

Pernah mengalami hal seperti ini sahabat Foodizz? atau malah sedang mengalami yah, omset bagus sesuai target tapi profit melenceng dari target. Misalnya nih buat sebagai gambaran:

 

Target Profit : 25% perbulan
Omset 150 juta perbulan
Berarti profit 25% x 150 juta = 37.5 juta

Ternyata setelah berjalan, omset naik 175 juta
tapi masalahnya % profit cuma 15%
artinya profit bersih 175 x 15% = 26.250.000 
Harusnya kalau sesuai target 175 x 25% = 43.750.00

Selisih realisasi dan target adalah 
Rp. 43.750.000 - Rp. 26.250.00 = Rp. 17.500.000 per bulan
artinya, klo 1 tahun kondisi yang sama terjadi kita kehilangan 
Rp. 17.500.000 x 12 = Rp. 210.000.000

Gede ga tuh?
Perlu Khawatir ga dengan kondisi ini?
Masih berpikir bisnis owner ga harus detail soal angka?

Mengapa terjadi kondisi di mana sales bagus tapi profit tidak tercapai sesuai target?

 

1. HARGA POKOK PENJUALAN TIDAK SESUAI TARGET

  • Harga bahan baku naik tanpa ada antisipasi
  • Overstock atau pembelian bahan baku yang boros
  • Barang rusak, penggunaan yang boros (contoh: packaging)
  • Pengelolaan bahan baku tidak sesuai dengan SOP
  • Kehilangan barang akibat pencurian
  • Bahan baku rusak atau salah handling yang tidak sesuai SOP

 

2. BIAYA OPERASIONAL (OPEX) MENINGKAT

  • Pengelolaan jumlah karyawan boros tidak sesuai target 
  • Pengeluaran rumah tangga rutin boros (listrik, air, dll)
  • Banyak kerusakan sehingga butuh banyak perbaikan (ledeng, genteng, peralatan, dll)
  • Jika kita franchisor, maka % revenue sharing akan jadi beban terhadap Opex, jika menggunakan sistem % dari sales.

 

3. BIAYA MARKETING STABIL / MENINGKAT

Biaya marketing juga akan membuat profit makin kecil jika yang digunakan adalah % dari sales (apalagi poin no 1 dan 2 makin besar tidak sesuai target), makin besar omset maka % biaya marketing makin tinggi, sehingga akhirnya profit jadi makin kecil. Jadi penting sekali harus disesuaikan dengan bijaksana untuk bulan berikutnya setelah dilakukan evaluasi.

Bukan berarti biaya marketing jadi di CUT atau dikurangi, karena dalam bahasan ini khan SALES NAIK atau STABIL tapi PROFIT TURUN, bisa jadi sales naik gara-gara marketing nya bagus, tapi profit tidak tercapai akibat HPP dan OPEX naik tidak sesuai target.

 

4. BIAYA BACK OFFICE MENINGKAT

  • Gaji karyawan kantor (non outlet) terlalu tinggi akibat rekrutmen tapi dibahas secara detail On Top Numbers dari perusahaan.
  • Biaya back office meningkat (biaya equipment, seperti: laptop, dll), biaya akomodasi (perjalanan, penginapan, uang makan).
  • Pengeluaran office lainnya juga membesar (internet, listrik, dll)

 

5. MUNCUL BIAYA LAIN-LAIN DI LUAR RENCANA

Selain 4 poin di atas, yang membuat profit juga tergerus adalah pengeluaran dari 4 poin di atas yang diluar rencana. Misalnya bayar denda pajak, kerusakan fasilitas kantor yang harus segera diperbaiki, pembelian kendaraan owner yang sebetulnya tidak diperlukan, biaya perjalanan yang tinggi dan over budget, biaya pengeluaran owner / direksi yang dibebankan ke perusahaan, atau owner tiba-tiba memerintahkan uang keluar untuk sponsorship, dll.

 

Nah dari 5 poin di atas, Sahabat Foodizz coba check lagi dan buat check list untuk mengetahui dan mendapatkan penyebab utama mengapa sales tercapai atau bahkan naik, tapi kok profit makin kecil. Sebetulnya sales naik itu HAPPY PROBLEM jika profit nya turun karena PR kita lebih mudah untuk membereskan masalah biaya (5 poin di atas), daripada profit kecil karena memang sales jelek, ini lebih BIG PROBLEM sebetulnya, tapi ......... jangan kemudian Sahabat Foodizz biarkan dan anggap sepele karena bisa jadi ke depan ini jadi SUPER BIG PROBLEM.

 

So, langkah antisipasi apa yang harus dilakukan agar BIAYA (5 poin di atas) tidak sampai terjadi dan berimpact besar terhadap PROFIT kita?

  1. Buat target dan kontrol semua numbers (sales, HPP, opex, marketing, back office)
  2. Meeting mingguan khusus numbers (wajib dilakukan)
  3. Solusikan cepat jika ada numbers yang tidak sesuai dan memberi indikasi yang tidak tepat.
  4. Buat KPI, reward & punishment untuk seluruh team yang terlibat dengan semua urusan angka.

 

Yuk pratekin biar bisnis kuliner kita makin bisa berkembang dan memberi banyak manfaat.

 

Semoga Bermafaat.

 

Baca artikel yang masih terkait dengan topik di atas:

9 Taktik Mengurangi Biaya Operasional & Meningkatkan Profit Outlet

8 Tips Menurunkan OPEX (Biaya Operasional) Dalam Bisnis Kuliner
5 Cara Naikin Profit Tanpa Naikin Penjualan
 

www.foodizz.id
1st F&B Edtech in Indonesia

www.sekolahkuliner.com
Belajar Bisnis Kuliner Terstruktur dari Nol

www.vendorkuliner.com
Cari vendor kuliner terkurasi

*Temen-temen jika ingin menggunakan artikel di Foodizz untuk kepentingan sosmed, edukasi, konten, silahkan dengan mencantumkan sumber artikelnya www.foodizz.id/artikel. Yuk kita hargai karya dan upaya orang lain dalam menghasilkan konten.

 

Jadi Member Foodizz klik disini I Belajar SEKOLAH BISNIS KULINER klik disini
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru