"Foodizz, sales saya selalu tercapai setiap bulan bahkan kadang over target, tapi kenapa yah profitnya sering tidak sesuai target, harusnya 25 persen tapi paling tercapai 15-18%"
Pernah mengalami hal seperti ini sahabat Foodizz? atau malah sedang mengalami yah, omset bagus sesuai target tapi profit melenceng dari target. Misalnya nih buat sebagai gambaran:
Target Profit : 25% perbulan
Omset 150 juta perbulan
Berarti profit 25% x 150 juta = 37.5 juta
Ternyata setelah berjalan, omset naik 175 juta
tapi masalahnya % profit cuma 15%
artinya profit bersih 175 x 15% = 26.250.000
Harusnya kalau sesuai target 175 x 25% = 43.750.00
Selisih realisasi dan target adalah
Rp. 43.750.000 - Rp. 26.250.00 = Rp. 17.500.000 per bulan
artinya, klo 1 tahun kondisi yang sama terjadi kita kehilangan
Rp. 17.500.000 x 12 = Rp. 210.000.000
Gede ga tuh?
Perlu Khawatir ga dengan kondisi ini?
Masih berpikir bisnis owner ga harus detail soal angka?
Mengapa terjadi kondisi di mana sales bagus tapi profit tidak tercapai sesuai target?
1. HARGA POKOK PENJUALAN TIDAK SESUAI TARGET
2. BIAYA OPERASIONAL (OPEX) MENINGKAT
3. BIAYA MARKETING STABIL / MENINGKAT
Biaya marketing juga akan membuat profit makin kecil jika yang digunakan adalah % dari sales (apalagi poin no 1 dan 2 makin besar tidak sesuai target), makin besar omset maka % biaya marketing makin tinggi, sehingga akhirnya profit jadi makin kecil. Jadi penting sekali harus disesuaikan dengan bijaksana untuk bulan berikutnya setelah dilakukan evaluasi.
Bukan berarti biaya marketing jadi di CUT atau dikurangi, karena dalam bahasan ini khan SALES NAIK atau STABIL tapi PROFIT TURUN, bisa jadi sales naik gara-gara marketing nya bagus, tapi profit tidak tercapai akibat HPP dan OPEX naik tidak sesuai target.
4. BIAYA BACK OFFICE MENINGKAT
5. MUNCUL BIAYA LAIN-LAIN DI LUAR RENCANA
Selain 4 poin di atas, yang membuat profit juga tergerus adalah pengeluaran dari 4 poin di atas yang diluar rencana. Misalnya bayar denda pajak, kerusakan fasilitas kantor yang harus segera diperbaiki, pembelian kendaraan owner yang sebetulnya tidak diperlukan, biaya perjalanan yang tinggi dan over budget, biaya pengeluaran owner / direksi yang dibebankan ke perusahaan, atau owner tiba-tiba memerintahkan uang keluar untuk sponsorship, dll.
Nah dari 5 poin di atas, Sahabat Foodizz coba check lagi dan buat check list untuk mengetahui dan mendapatkan penyebab utama mengapa sales tercapai atau bahkan naik, tapi kok profit makin kecil. Sebetulnya sales naik itu HAPPY PROBLEM jika profit nya turun karena PR kita lebih mudah untuk membereskan masalah biaya (5 poin di atas), daripada profit kecil karena memang sales jelek, ini lebih BIG PROBLEM sebetulnya, tapi ......... jangan kemudian Sahabat Foodizz biarkan dan anggap sepele karena bisa jadi ke depan ini jadi SUPER BIG PROBLEM.
So, langkah antisipasi apa yang harus dilakukan agar BIAYA (5 poin di atas) tidak sampai terjadi dan berimpact besar terhadap PROFIT kita?
Yuk pratekin biar bisnis kuliner kita makin bisa berkembang dan memberi banyak manfaat.
Semoga Bermafaat.
Baca artikel yang masih terkait dengan topik di atas:
9 Taktik Mengurangi Biaya Operasional & Meningkatkan Profit Outlet
8 Tips Menurunkan OPEX (Biaya Operasional) Dalam Bisnis Kuliner
5 Cara Naikin Profit Tanpa Naikin Penjualan
www.foodizz.id
1st F&B Edtech in Indonesia
www.sekolahkuliner.com
Belajar Bisnis Kuliner Terstruktur dari Nol
www.vendorkuliner.com
Cari vendor kuliner terkurasi
*Temen-temen jika ingin menggunakan artikel di Foodizz untuk kepentingan sosmed, edukasi, konten, silahkan dengan mencantumkan sumber artikelnya www.foodizz.id/artikel. Yuk kita hargai karya dan upaya orang lain dalam menghasilkan konten.
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}