Profit

PROFIT & CASH FLOW MINUS .... Gara-gara ini. Padahal Omset sesuai target, loh kok...

  • Oleh: Foodizz Team
  • Diunggah 03 Agustus 2021

 

Apa ujung-ujungnya? ga ada penjualan! Ya iyalah konsumen yang baru datang tapi ga mau balik lagi ya ujung-ujung nya habis juga orang-orang yang “datang mencoba” tapi ga mau balik lagi karena kapok.


Tapi ada lagi lho akibatnya yang juga sama parahnya! Yaitu profit yang minus… hah koq bisa? Budget marketing yang harus gede terus karena datengin orang baru terus, yang lama ga pernah balik lagi… lama-lama bikin sales ga kekejar… sales nya ga naik-naik tapi budget marketing harus besar… akhir nya mengurangi profit.

 

Ada lagi nih penyebab dari profit juga bisa makin minus! Coba cek ada berapa dari 5 hal di bawah ini yang masih terjadi di bisnis kuliner:

  1. Ga tau tepatnya HPP/COGS dari menu-menu yang dijual berapa. Pas harga cabe 90.000/kg sebenernya rugi ga ya si menu ayam geprek setan milik temen-temen kuliner?
  2. Barang datang ga pernah dicek. Setengah dari bahan baku yang datang busuk, apakah pasti akan diketahui di proses bisnis temen-temen sehari-hari? Harusnya bahan baku yang dibeli bisa untuk 100 porsi, tapi karena ada barang jelek yang dikirim supplier, jadi cuma jadi 30 porsi. Profit berkurang, ga terdeteksi juga tepatnya!
  3. Barang kadaluarsa ditemukan di gudang. Total-total…. juta rupiah???? Mending buat bagi-bagi untung ga nih?
  4. Ditemukan ada karyawan bawa pulang kecap tiap bulan 3 botol. Catatan gudang ga ada, barang apa lagi ya yang hilang???
  5. Tiap menu baru, bahan baku baru lagi… pas cek di gudang ada bahan baku yang sampai setengah gudang tapi penjualan menu nya minim, menu ga pernah dikurangin, yang ada nambah terus…


Uang yang numpuk jadi stok mendingan buat bagi-bagi ya atau bulan depan jadi kurang bayar karyawan karena ternyata uangnya banyak numpuk di barang…


Waduh ternyata ada sistem yang belum bener ya di internal?


Jangan khawatir temen-temen! Karena membenahi sistem juga terkadang perlu selangkah demi selangkah dan bertahap. Yang penting temen-temen udah ada baca tulisan ini dan tau ada masalah jadi sekarang harus cari cara membenahi masalahnya.

 

 

Berikut adalah 3 langkah mudah untuk membenahi di tahap awal masalah seperti di atas:

 

1. Menuliskan flow business process kita

Jangan terpatok pada istilah rumit “business process”, intinya gambarin aja di kertas kosong pakai bolpoin biasa juga boleh… alur dari bahan baku pertama kali dari vendor sampai ke konsumen. Dengan menggambar dan mengetahui detil “pos” mana saja yang dilalui oleh bahan baku hingga sampai ke konsumen, di sini lah akan bisa terpikir ide-ide pembenahan dan kontrol-kontrol yang bisa dilakukan


2. Memiliki perhitungan COGS / HPP yang anda targetkan

Gimana cara kontrolnya kalo targetnya blm ditetapkan? nah ini khusus bagi temen-temen yang sampai sekarang masih belum punya, atau yang bisnisnya udah jalan lama dan banyak, target COGS / HPP sudah ada tapi versi 3 tahun lalu :D sebaiknya dibenahi dulu, agar kontrol bulanan bisa dilakukan, bahkan tidak harus kita sendiri, bisa menugaskan tim untuk mengukur, tapi harus ada angka target nya dulu

 

3. Memiliki master data

  1. Apa tuh? Master data terdiri dari beberapa komponen penting berikut:
  2. Nama bahan baku
  3. Nama vendor (tempat anda membeli bahan-bahan baku tersebut)
  4. Kontak vendor (email, alamat dan no hp)
  5. Kemasan per satuan dari bahan baku tersebut misal 1 pouch berapa liter untuk minyak, 1 pack berapa gram untuk garam, dst

Master data yang telah selesai kita buat (dan di update terus menerus) akan menjadi dasar dari banyak sekali aktivitas kontrol dan planning ke depannya, seperti mengetahui bahan baku terbanyak yang digunakan, sehingga bisa melakukan negosiasi ulang untuk harga lebih murah ke vendor terkait; mengetahui bahan baku terbanyak yang digunakan, sehingga harus memiliki lebih dari 1 vendor; mengetahui perencanaan pembelian agar tidak ada over atau kurang stok dan masih banyak lagi.


 

Lalu gimana setelah ketiga hal awal tersebut sudah dibuat? Masalahnya tim yang sekarang seperti tidak memahami apa yang harus dilakukan, mereka hanya bergerak jika diminta dan seperti bekerja terputus-putus, ga ada konektivitas dan akhirnya ga ada inisiatif jika terjadi hal-hal yang bisa membuat profit hilang, sales menurun, barang kosong, konsumen ga puassssss….


 

Jangan menyerah karena selalu akan ada jalan :)

Dengan tingginya rutinintas dan kesibukan anda sehari-hari (ditambah fokus buat kejar jualan tiap hari), hampir mustahil foodpreneurs mempersiapkan berbagai materi training yang komprehensif untuk tim. Ditambah banyak dokumen-dokumen yang harusnya ada dalam sistem, belum dibuat juga :D :D

 


Semoga Bermanfaat.

Foodizz
1st F&B EduTech in Indonesia
Belajar Bisnis Kuliner ..... Yah di Foodizz.

www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Join Telegram Group di t.me/foodizzid

 

*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten.

 

Sumber Gambar: Unsplash.com

 

Dapatkan Full Access E-Course disini
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru