Waduh udah kemungkinan biaya banyak naik, persaingan makin menggila, demand konsumen makin aneh-aneh, eh OMSET WAJIB NAIK pula. Pusing juga yah jadi pengusaha kuliner saat ini, tapi anyway sebenernya sih mau usaha apapun yang kasusnya kurang lebih akan sama-sama ajah, memang pilihan omset harus naik itu suatu keharusan.
Bagaimana kalau omset tidak naik, tapi kita memiliki “pekerjaan tambahan” untuk melakukan efisiensi saja? Bisa saja,tapi pilihan ini lebih beresiko karena kita hanya mencoba bertahan tanpa menyerang, biaya sudah fix naik, % profit sudah fix turun, bagaimana jika ternyata omsetpun ikut turun? Runyam dah hidup kita di tahun 2025, karena itu menurut Foodizz, pilihan terbaik adalah punya target untuk OMSET NAIK.
Pada kesempatan kali ini kita akan bahas topik yang cukup menarik dan penting bagi bisnis kita yaitu Mengapa OMSET WAJIB NAIK di tahun 2025? Mengapa ini sangat penting menjadi strategi utama Sahabat Kuliner semua untuk menyongsong tahun 2025. Yuk gass kita bahas.
1. Menjaga Target Pertumbuhan Bisnis
Tiap tahun tentu kita ingin bisnis kita terus tumbuh sehingga dalam konteks pertumbuhan ini yah omset kita juga harus naik. Kenaikan omset ini biasanya dikenal dengan SSSG (Same Sales Store Growth) atau SSSL (Same Sales Store Level) di mana setiap outlet yang ada diharapkan bisa naik x% salesnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jadi ga ada ceritanya tuh target sales malah turun di tahun 2025. Pertumbuhan omset ini juga bisa ditopang dengan pertambahan cabang sesuai dengan target yang dibuat, namun tetap perlu diperhatikan bahwan menjaga SSSG/SSSL satu hal penting, menambah cabang juga hal penting lainnya, jangan misalnya omset tumbuh gara-gara cabang nambah, tapi secara SSSG/SSSL eh malah turun, jadi harus diperhatikan secara detail hal ini.
2. Harga Bahan Baku Meningkat
Tahun 2025 berdasarkan data riil di lapangan terkait dengan bahan baku mungkin sahabat kuliner juga pasti mengalami, jika harga-harga sudah pada naik terlepas berbagai isu terkait dengan pajak, PPN, dll. Harga bahan baku yang meningkat sudah jelas impactnya adalah kenaikan COGS, dan paling ujung adalah profit akan berkurang, solusinya? Yah naikin sales, baik dari sisi TC (Total Check / Jumlah Transaksi) maupun APC (Average per Check / Nilai Transaksi), sehingga COGS bisa dijaga atau profitability bisa terjaga.
3. Biaya Operasional Meningkat
Tahun 2025 juga pasti akan cukup menantang, dari kemungkinan peningkatan biaya operasional perusahaan, khususnya kenaikan gaji karyawan, asuransi, dan juga hari raya yang hadir di awal tahun. Belum lagi jika sewa tempat juga dimasukan di dalam biaya opex (operasional) dan jatuh tempo setiap tahun, jika land lord minta kenaikan harga perpanjangan makin runyam lah biaya operasional kita. Ini belum membahas beban-beban lain, seperti biaya marketing, listrik, transport, dll yah sehingga OMSET NAIK itu sudah jadi sebuah keharusan.
4. Menjaga Profit Margin
Profit Margin merupakan hal sangat penting di dalam menjalankan bisnis karena ini terkait dengan target dan ekspektasi direksi dan pemegang saham. Biasanya tentu sebagai pemegang saham kita berharap setiap tahun profit margin bisa konsisten atau bahkan tumbuh tentunya. Salah satu cara menjaga profit margin ini bisa konsisten dan tumbuh, yah tentu saja dengan memastikan kenaikan omset YoY (Year on Year). Hal ini akan makin penting ketika misalnya kita punya Grand Plan untuk melakukan valuasi bisnis kita untuk, misalnya dijual ke investor, IPO, ataupun exit strategy.
5. Memperkuat Daya Saing (Ada Budget)
Hal penting dalam bersaing di bisnis kuliner adalah memiliki budget marketing dan branding untuk bersaing. Biasanya pengusaha kuliner akan melakukan alokasi budget market dengan mengambil % dari omset, namun perlu diingat hal ini juga masih mempertimbangkan % profit margin, sehingga biasanya dan kecenderungannya jika % profit margin turun, maka sadar atau tidak sadar, hal paling mudah untuk dipotong atau dikurangi yah % budget marketing. Nah ini dia runyam nya, kita khan tau yang mendatangkan omset, membuat konsumen datang, membuat konsumen FOMO itu kegiatan marketing, nah klo budgetnya di potong yah akan jadi masalah juga. Inilah mengapa pilihan terbaik adalah menyerang (omset naik, budget marketing dipertahankan atau naik) karena tanpa ini bisnis kita bisa disikat oleh pesaing.
6. Menjaga Moral Internal
Apa yang terjadi jika profit margin terus turun karena omset tidak naik dan biaya meningkat? EFISIENSI. Jika efisiensi ini dilakukan dengan seporadis, misalnya pengurangan karyawan (banyak terjadi sekarang di startup), pemotongan budget marketing, pengurangan fasilitas karyawan, dll maka potensi untuk berdampak negatif terhadap moral karyawan / tim. Inilah mengapa pilihan untuk tumbuh (omset) menjadi senjata bagus untuk mendorong semangat tim untuk memberikan semangat terbaik di 2025 alih-alih malah membuat hilang semangat memasuki 2025.
7. Menjaga Nilai (Valuasi) Perusahaan
Jika kita memiliki Grand Plan dalam 3-5 tahun ke depan terkait dengan investasi, IPO, exit, maka pertumbuhan omset baik dari SSSG / SSSL, maupun dari pertambahan outlet menjadi faktor yang krusial dan penting untuk dijaga, karena ini akan berdampak terhadap valuasi perusahaan. Tentu kita berharap nilai perusahaan kita (valuasi) akan terus bisa meningkat sesuai dengan target kita, sehingga jika pada saatnya tiba kita bisa mendapatkan nilai terbaik bagi bisnis kita.
Nah, semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi dan bekal buat Sahabat Kuliner semua yang kebetulan sedang membuat perencanaan di tahun 2025. Doakan juga Foodizz Academy bisa memberi lebih banyak manfaat di tahun 2025 dan juga tentunya bisnis bisa tumbuh memberi banyak manfaat.
Note.
Buat Sahabat Kuliner yang membutuhkan Mentoring terkait dengan investor silahkan klik link ini. Sahabat Kuliner juga akan mendapatkan Bonus Dokumen Shareholder Agreement dan juga Template Business Projection 5 Tahun.
Foodizz Academy
www.foodizz.id
Disclaimer:
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}
