Mindset

Mesra Pas Temenan, Ribut pas Bisnis Bareng - Pentingnya Share Holder Agreement dalam Bisnis Bareng

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 18 Maret 2025
Sumber Gambar: Canva.com

 

Dari banyak mentoring selama ini yang kita berikan ke founders / owner bisnis kuliner, salah satu topik yang paling sering muncul adalah konflik / ribut-ribut antar owner yang terjadi baik di awal bisnis, ketika bisnis sedang tumbuh dan jadi besar, serta ada juga yang gara-gara bisnisnya makin turun performanya.

Minggu lalu salah satu mentoring mendiskusikan bagaimana jika yang bersangkutan bisa stop bekerja dengan salah satu foundernya karena yang bersangkutan merasa tidak ada transparansi dalam pengelolaan keuangan, mulai dari tidak ada Laporan Keuangan yang dibuat secara rutin, rekening dan token hanya boleh diakses oleh partnernya, sampai tidak pernah diberikannya mutasi rekening bank perusahaan, padahal harusnya hal ini jika diminta yah diberikan saja, kan sesama founders yang aktif di dalam manajemen.

Beberapa bulan lalu topik yang berbeda juga sempat ditanyakan dalam sesi mentoring, di mana salah satu founder ingin keluar dari manajemen aktif, artinya hanya ingin menjadi pemegang saham, tidak ingin ikut kerja di dalam manajemen dan hanya ingin dapet dividen ajah, nah masalahnya founders lain mau nya semua founders komitmen di dalam manajemen, enak bener cuma mau terima dividen, sementara mereka semua yang kerja, khan bisnis di bangun di awal bareng-bareng.

Dan masih banyak lagi permasalahan sesama founders yang sering ditanyakan dalam sesi mentoring bersama Foodizz. Pertanyaannya, kok bisa terjadi dan sering kali sesama founders ini banyak konflik, masalah, dan ujungnya ribut-ribut yah?

Dari pengalaman dan juga banyak sharing dengan senior dan pebisnis kuliner lainnya, Foodizz coba merangkum bagaimana cara nya agar ketika kita menjalankan bisnis bersama, bisa menghindari konflik dengan sesama founder yang berujung akan merugikan perusahaan juga pada akhirnya:

 

1. Value, Belief & Objetives 
Sesama founder wajib menyamakan terlebih dahulu value (nilai), belief (keyakinan) dan tujuan dari membangun bisnis ke depannya, hal ini seperti klise tapi percayalah hal ini sangat sangat penting di masa yang akan datang. Contoh sederhana ajah, kita ingin membangun bisnis untuk jadi ladang ibadah, memberikan sedekah 20% dari profit margin sepertinya hal yang ok dan tidak ada masalah, tapi jangan salah bisa jadi partner kita tidak setuju karena 20% itu besar sekali dan urusan sedekah itu harusnya masalah pribadi, nah poin ini ajah bisa jadi konflik di kemudian hari.

Contoh lain, apakah bisnis yang kita bangun ini untuk menjadi legacy, artinya akan selama mungkin ingin kita miliki dan bangun atau bisnis ini yah hanya vehicle (kendaraan) jangka pendek dan menengah, di mana jika ada peluang untuk di jual, yah kita jual ajah, dapet uang yang besar untuk kemudian setiap founders bisa melanjutkan hidupnya masing-masing. Nah perbedaan di hal ini juga akan menjadi potensi konflik nantinya jika tidak di samakan sejak awal.

Tentu masih banyak lagi hal yang terkait value, belief dan objectives yang perlu di selaraskan sejak awal kita mendirikan bisnis, percayalah Anda akan merasa hal ini klise, tapi jika sudah berjalan, berkembang atau pun performa menurun anda baru akan paham bahwa hal ini sangat penting, dan saat itu tentu saja sudah telat.

 

2. Profesionalitas

Setiap founder yang disepakati ada di dalam manajemen harus mau belajar dan bekerja secara professional, artinya menerima tanggung jawab, target, serta konsekuensi terkait dengan pekerjaannya. Ini salah satu masalah terbesar yang biasanya juga menimbulkan konflik ke depannya, dimana ada founder yang merasa bekerja sangat keras namun di sisi lain ada founder yang di dalam manajemen dirasa tidak memberikan kontribusi banyak, namun mendapatkan benefit yang sama, di tambah lagi misalnya prilaku founder tidak disiplin, terkait dengan waktu dan pekerjaannya, sehingga harus selalu di cover oleh orang lain pekerjaannya.

Seiring waktu semua akan jadi serba salah pastinya, katakanlah Anda di tunjuk sebagai Direktur Utama / CEO, dalam pemikiran Anda founder yang sekaligus teman / saudara ini harusnya sih tidak capable, kurang profesional, dan kurang kontribusi sebaiknya di keluarkan saja dari perusahaan yang saat ini lagi sangat berkembang, karena menjadi contoh jelek, tapi yah tentu akan sulit bagi Anda memutuskan hal ini karena yang bersangkutan adalah founder yang suka tidak suka dari awal membangun bisnis ini bareng, jika Anda keluarkan sudah pasti dan kemungkinan besar akan terjadi konflik, atau bisa saja Anda diamkan, namun hal ini malah berakibat makin buruk bagi perusahaan ke depannya, yah kayak di drama-drama Korea keluarga pebisnis lah kira-kira.

Inilah mengapa, penting sekalian pembahasan terkait profesionalitas, struktur perusahaan, tanggung jawab, dan konsekuensi harus dibahas sejak awal, harus pahit-pahit an sejak awal, dan harus punya kata sepakat terkait hal ini karena impactnya nanti sangat besar terhadap perusahaan. Tidak percaya? Yah coba saja abaikan.

 

3. Share Holder Agreement

Hal terkahir yang merangkum semua poin dan juga semua hal yang perlu diatur dalam menjalankan bisnis bersama founders / owner lain adalah membuat yang namanya Share Holder Agreement, perjanjian pemegang saham yang dinotariskan. Apa itu Share Holder Agreement? Sederhananya setiap pasal, aturan, keinginan yang ingin muncul dari seluruh founder di bahas, didokumentasikan, dan disetujui secara notaris.

Apapun yang perlu di bahas di awal bisnis, jika itu terkait dengan bisnis kita di masa yang akan datang maka bahaslah secara detail. Contoh:

  1. Sedekah dari profit 20%, setuju ga? 
  2. Apakah keluarga boleh menjabat direksi?
  3. Kesepatan untuk setiap founder ada di manajemen selama 10 tahun?
  4. Jika poin 3 dilanggar, apa konsekuensinya?
  5. Setiap keputusan apakah harus majority vote atau harus 100% setuju?
  6. Direktur Utama apakah bisa memecat direktur lain, dan bagaimana mekanismenya.

 

Dari pengalaman Foodizz membantu consulting client, setidaknya ada 35 pasal yang perlu di bahas terkait dengan share holder agreement ini dan biasanya pembahasan ini cukup panjang dan memakan waktu beberapa bulan sampai akta legalnya keluar.

Sampe segitunya, YES dan ini SANGAT PENTING, istilahnya mending ribut-ribut di meja meeting di awal bisnis di bangun, daripada nanti ribut-ribut nya ke mana-mana di mana bisnis lagi berkembang dan besar atau sebaliknya, silahturahmi bisa rusak, bisnis bisa terancam dan banyak lagi konsekuensi lain yang bisa muncul akibat di awal kita tidak memiliki yang namanya Share Holder Agreement.

"Belajarlah dari pengalaman orang lain, karena belajar dari pengalaman sendiri itu sangat mahal harganya dan sangat berisiko" ... Kalimat ini sering Foodizz sampaikan agar sahabat kuliner aware dan tidak meremehkan banyak hal yang kita sharing, karena semua yg kita sharing bukan by the book yang artinya modal baca buku, tapi datang dari pengalaman praktisi di lapangan baik bisnis sendiri maupun bisnis orang lain.

 

Semoga pembahasan kali ini bermanfaat, coba di review kembali apakah sahabat Foodizz sudah melakukan ke 3 hal penting di atas agar ke depannya bisnis bisa berjalan lebih lancar dan minimal konflik yang tidak produktif.

Support dan doakan selalu yah Foodizz Academy bisa terus berkreasi dan berbagai ilmu agar UMKM dan bisnis kuliner di Indonesia bisa terus berkembang dan memberikan banyak manfaat. Semoga bisnis teman-teman juga bisa terus berkembang, berkah, serta sustain.

 

Note.
Buat Sahabat Kuliner yang membutuhkan Mentoring / Consulting terkait dengan Share Holder Agreement silahkan klik link ini. Sahabat Kuliner juga akan mendapatkan bonus dokumen Share Holder Agreement.

 

Foodizz Academy
www.foodizz.id

 

Tanya detail klik disini: CS Foodizz: +62-811-2009-7974

 

Disclaimer:

  • Artikel ini diperbolekan untuk di share & di posting ulang dengan mencantumkan sumber artikel www.foodizz.id/artikel 
  • Artikel ini tidak diperkenankan untuk penggunaan komersial, untuk penggunaan komersial wajib mencantumkan ijin tertulis yang diajukan melalui e mail: info@foodizz.id
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru