Sudah pernah nanya ke konsumen tentang apa yang muncul di benak konsumen ketika disebutkan nama brand kamu?
Contoh gini deh, saya sebutkan STARBUCKS, apa persepsi yang muncul di benak kamu, ayo tuliskan:
Ok, sekarang saya sebutkan Man vs Machine Coffee, ok coba sekarang sebutkan persepsi yang muncul di benak kamu terhadap brand tersebut?
Apaan yah, baru denger hehe.. Boro-boro nyebutin persepsi soal brand, kenal ajah enggak (No Awareness) sama sekali dengan brand nya, apa itu bener brand coffee atau ngarang-ngarang juga ga tau sama sekali khan? Padahal di negeri asalnya, Jerman (Munich), brand ini sangat terkenal sekali, apalagi pencinta kopi, ini seperti destinasi wajib yang harus di samperin kalau lagi di Munich.
Masalah? Yah enggaklah wkwk, lah wong brandnya jauh nun di sana, mau jumlah nya ribuan pun seperti EDIYA Coffee di Korea, karena mereka bukan global brand tentu saja awareness tidak ada dibenak kita, apalagi sampe persepsi (Percieved Quality) dari brandnya, klo pun ada yang tau, yah mungkin segelintir temen-temen pencinta coffee ajah yang pernah denger atau datang.
Kembali sedikit cerita di atas, ada pelajaran singkat soal brand yang sangat penting bagi setiap pebisnis kuliner, yaitu Brand AWARENESS dan Brand Perceived Quality.
Di tahap awal, brand kita harus di kenal dulu AWARENESS baru kemudian seiring berjalannya waktu kita terus membangun Perceived Quality, sehingga VALUE BRAND kita makin kuat dibenak konsumen. REASON to BUY konsumen semakin dalam dan terikat dengan brand kita, yang akhirnya membuat terjadinya REPETISI, dimana jika ini terus berlansung terbentuklah LOYALITAS terhadap brand kita.
Ok, balik lagi ke atas banget, BRAND KAMU awarenessnya udah ada blom? Awareness nya ditingkatan yang mana? TOP of MIND (klo konsumen ditanya bakmi ayam bisnis kamu yang disebut pertama kali, misal kamu bisnis bakmi ayam) atau BRAND RECALL (Konsumen harus diingetin dulu baru mereka sadar "oh iya tau brand itu"? atau malah kamu ga punya ide sama sekali apakah konsumen tau atau enggak, yang mungkin taulah klo udah follow akun IG, berapa banyak yang follow? Gimana konsumen yang bunyaaak di luar sana? Apakah mereka tau? Klo ga tau gimana mereka mau beli produk kita?
Jangan-jangan selama ini kita pusing SALES ga tercapai karena memang BRAND AWARENESS nya ga ada sama sekali or sedikit banget, padahal sebenernya produk kamu tuh enak, buktinya konsumen yang udah beli, kebanyakan balik lagi membeli, wah rugi banget klo kayak gini.
Terus, terus harus ngapain?
Finally, brand itu adalah kumpulan nilai yang ada dibenak konsumen tentang kamu, semakin baik, semakin tajam nilainya, maka akan semakin kuat differensiasi brand yang kita miliki, dan semakin tajam REASON TO BUY konsumen untuk terus membeli dan loyal dengan BRAND kita.
So temen-temen kuliner, bangun lah BRAND. Di tulisan lainnya nanti kita bahas check list bagaimana kita membangun brand yah.
Jangan ketinggalan peluangnya.
#KeepSharing
#KeepLearning
#SpreadKnowledge
#KulinerIndonesia
Semoga Bermanfaat.
Foodizz
1st F&B EduTech in Indonesia
Belajar Bisnis Kuliner ..... Yah di Foodizz.
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Join Telegram Group di t.me/foodizzid
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten.
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}