Sebetulnya sudah sejak lama buku WHY yg di tulis oleh Simon Sinek saya baca dan jadi inspirasi dalam menjalankan bisnis, namun kebetulan santai sore ini saya coba baca kembali buku keren yang terpajang di rak Jabarano Coffee di Bandung ini dan ahaaa muncul lah inspirasi untuk menulis topik kali ini.
Dalam bukunya WHY, Simon Sinek mewacanakan sebuah teori GOLDEN CIRCLE di mana terdiri dari 3 lingkaran dari yang paling dalam sampai bagian paling luar, lingkaran paling dalam adalah WHY, lingkaran di tengah adalah HOW, dan lingkaran paling luar adalah WHAT. Singkatnya, Simon Sinek memberikan pemahaman bahwa jika kita ingin membangun sesuatu yang "kuat", "long lasting", kita harus memulainya dari menemukan dan menawarkan WHY (alasan, story, mimpi, tujuan mulia) kepada konsumen kita, bukan sebaliknya (luar ke dalam) di mana kita mencoba menawarkan WHAT (produk, harga, varian, dll).
Golden Circle ini kemudian memberi inspirasi saya untuk coba melihat bagaimana aplikasinya dalam kita membuat konten marketing yang kemudian ditujukan untuk konsumen yang pada akhirnya tentu kita berharap konsumen akan membeli dari brand kita, membeli kembali (repetisi). dan dapat loyal dengan brand kita (merekomendasikan).
Mengapa aplikasi Golden Circle dari Simon Sinek ini menarik dalam kontek membangun konten marketing? Karena jika kita membuat konten dengan mengedepankan WHY (mengapa), brand dan produk kita hadir bagi konsumen, konten ini akan punya MAKNA, punya REASON TO BUY yang kuat, original, dan sulit ditiru oleh pesaing, beda jika kita mengambil pendekatan dari sisi WHAT (APA) yang dalam konteks ini bicara soal kelebihan produk, harga, atau layanan, hal ini lebih mudah ditiru dan diikuti oleh pesaing.
Contoh. Almaz Fried Chicken & Mecca Fried Chicken
Kedua brand ini sangat mengedepankan WHY, mengapa mereka hadir, alasan mereka ada, dan apa yang mereka perjuangkan, yaitu Palestina dan juga bisnis yang didasari oleh ibadah dan kebermafaatkan, sehingga akhirnya tidak aneh seperti brand Mecca sangat ramai dan sekarang jalan cabang ke 2, sementara Almaz Friend Chicken bisa berkembang 100 cabang lebih hanya kurang dari 2 tahun. Hal ini bisa terjadi karena konsumen, mitra, investor "membeli" WHY yang di"tawarkan" oleh kedua brand ini.
Ini akan berbeda sekali mungkin hasilnya jika kedua brand ini hanya menjual "Ayam ala Saudi" ala "Al Baik" as a product, mungkin persepsi yang terbangun hanya "Oh yang mirip ayam di Mekkah", urusannya tinggal enak atau tidak enak, mungkin sedikit nostagia buat yang kangen karena pernah makan ketika Umroh atau Haji. Tapi since narasi WHY yang di bawah adalah sebuah PERJUANGAN, support, nilai-nilai kemanusiaan, hasilnya jadi terlihat luar biasa hingga saat ini.
"Ah tapi emang nya bisa bertahan model narasi seperti ini?" Saya no comment terkait hal ini karena soal bertahan & sustain itu banyak faktor dalam konteks konten marketing, tapi setidaknya contoh di atas sudah membuktikan bahwa membangun konten dengan pendekatan WHY bisa sangat powerfull dalam bisnis kuliner.
WHY/ MENGAPA, dalam kontes membangun dan menjual brand dan produk kita ke pada konsumen bisa diaplikasikan dalam banyak hal:
dan banyak lagi ALASAN/ WHY yang bisa kita bangun dan sampaikan kepada konsumen kita, sehingga akhirnya mereka memberikan SUPPORT dalam bentuk:
Apakah HOW dan WHAT tidak bisa membuat konsumen SUPPORT brand kita? Yah tentu tetap bisa, apalagi produk kita memang ENAK, no question about it, tapi ENAK itu sangat terbatas, kita kita akan bertarung dengan banyak brand dan produk khususnya yang memang sudah exist dan legend, sehingga konsumen akan dengan mudah membandingkan, tapi jika kita menjual WHY yang dapat menyentuh hati nya target market yang paling dalam, maka rasionalitas membeli dapat terbentuk dan ini bisa membuat orang loyal, yah tentu tetep produk harus ENAK yah bukan berarti hal ini bisa diabaikan.
So apa WHY dari brand kita?
Semoga tulisan kali ini memberikan inspirasi kita untuk menemukan WHY dari brand kita, WHY yang akan jadi alasan KUAT konsumen untuk membeli dan loyal dengan brand kita, WHY yang akan membuat bisnis kita sustain dalam jangka panjang.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat, titip selalu doakan Foodizz Academy untuk bisa berkembang dan berkontribusi pagi dunia bisnis kuliner di Indonesia dan bisnis kuliner temen-temen semua tentunya.
Note.
Buat Sahabat Kuliner yang membutuhkan Mentoring terkait dengan Sales/ Marketing/ Social Media silahkan klik link ini: CS Foodizz: +62-811-2009-7974
Foodizz Academy
www.foodizz.id
Disclaimer:
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}