Marketing

Berapa Persen Biaya Marketing? Ini 5 Pendekatan dalam Penentuan Budgetnya.

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 03 Agustus 2021
Sumber Gambar: Unsplash.com

 

"Berapa persen biaya marketing biasanya yang harus dialokasikan di dalam menjalankan bisnis kuliner yah?


Sebetulnya untuk menjawab pertanyaan di atas, banyak kondisi yang harus kita lihat terlebih dahulu terkait dengan bisnis yang kita jalankan, misalnya performa sales yang terjadi, kendala-kendala yang muncul di lapangan, misalnya seperti saat ini tiba-tiba PPKM, atau misalnya kita kebetulan lagi dapat tambahan modal kerja yang besar untuk melakukan ekspansi dan bahkan mungkin yang terburuk, lah duitnya ga ada di akhir bulan, yah biaya marketingnya jadi nol persen.


Tapi ok coba kita lihat dari beberapa konteks yang mungkin nanti bisa temen-temen gunakan atau manfaatkan ketika memang menemukan kondisi yang kita bahas dibawah, terkait berapa persen budget marketing yang bisa kita spending.

Dalam konteks bahasan kali ini, kita akan bahas biaya marketing dalam konteks biaya diambil dari sales yang terjadi setiap bulannya, bukan dari sisi penggunaan budget marketing dari CAPEX (biasanya ini untuk bisnis yang baru buka).

 

So, apa ajah yang biasanya jadi acuan ketika kita memutuskan berapa persen budget marketing yang akan kita gunakan?

 

1. Finance Perspective

% budget marketing mengacu pada pengukuran financial yang dibuat oleh perusahaan, mulai dari target SALES, PROFIT, BEP sampai Pay Back Period. Persentase marketing, biasanya dalam waktu tertentu "tidak khusus" % dibuat dengan acuan yang sudah berdasarkan history, misalnya 3-7% dari total sales, tergantung sales bulan ini masuk ke % yang mana. Misal omset 100-300 juta budget marketing 7%, omset 300 - 500 budget 5%.

 

2. Competition Perspective

% budget marketing bisa lebih besar karena kita melihat kompetitor sangat agresif atau muncul kompetitor baru yang membuat sales dan market kita berkurang, nah untuk menjaga TOP Line (sales) dan market share, kita kita memutuskan untuk menambah budget marketing kita pada bulan berikutnya.

 

3. Market Share Perspective

% biaya marketing bisa lebih besar dengan pertimbangan untuk menguasai market share dalam waktu tertentu, dalam konteks ini mungkin sekali biaya marketing dibuat cukup besar pada saat itu karena kita ingin mengakuisisi konsumen dengan cepat dengan menggunakan berbagai strategi, misalnya paling sering kita lihat ada menggunakan Discount, Buy 1 get 1, Harga Coret, dan lain-lain.
 

4. Growth Perspective

% Biaya marketing bisa menjadi lebih besar ketika perusahaan punya strategi untuk melakukan growth, misalnya ingin menerapkan kemitraan dalam waktu 2 bulan ke depan. Nah target kemitraan ini membuat kita mengelontorkan budget marketing yang lebih besar untuk membangun brand exposure, iklan, menjadi TOP LINE sales dengan berbagai strategi, sehingga performa perusahaan menjadi sangat menarik dan menarik banyak mitra untuk join.

 

5. Customer Perspective

% budget marketing juga bisa lebih besar ketika kita ingin membangun relevansi brand di target market karena kita mendapatkan fakta dan data konsumen melihat brand kita sudah tidak "relevan" lagi, walaupun mungkin saat ini secara sales belum berdampak signifikan. Misalnya penggunaan untuk RE BRANDING, RE POSITIONING atau bahkan RE TARGETING market.

 

Salam Sukses Bisnis Kuliner Indonesia

#KeepSharing

#KeepLearning

#SpreadKnowledge

#KulinerIndonesia

 

Semoga Bermanfaat.

Foodizz
1st F&B EduTech in Indonesia
Belajar Bisnis Kuliner ..... Yah di Foodizz.

www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Join Telegram Group di t.me/foodizzid

 

*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten.
 

Jadi Member Foodizz klik disini I Belajar SEKOLAH BISNIS KULINER klik disini
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru