Marketing

9 Alasan Mengapa Nama Menu Sangat Penting dalam Bisnis Kuliner

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 06 Juni 2024

 

Nama menu merupakan salah satu strategi yang sangat penting dalam bisnis kuliner, namun banyak sekali pebisnis kuliner yang tidak memahami hal ini dan membiarkan begitu saja nama menu standar tanpa strategi sama sekali. Contoh misalnya kita punya menu yang sangat special, yaitu ayam bakar, tapi di nama menu hanya ditulis "ayam bakar", padahal jika ditulis "ayam bakar special Bu Ayu", ini akan memberikan perbedaan yang sangat signifikan tentunya. Apalagi misalnya setelah nama menunya "ayam bakar special Bu Ayu" diberikan keterangan tembahan "dikukus selama 10 jam sehingga bumbu meresap" makin pengen konsumen membeli dan coba.

Nah di kesempatan kali ini, Foodizz akan coba membahas 9 Alasan Nama Menu sangat penting bagi bisnis kuliner kamu dengan harapan ke depannya tentu temen-temen bisa pratek dan juga dapat merasakan manfaat besar dari nama menu yang memang kadang terlihat sederhana namun punya impact besar terhadap bisnis kita. Yukkk kita gass kan.

 

1. Profit Maker

Nama menu penting untuk mendorong konsumen memilih dan membeli menu yang kita inginkan. Misalnya kita ingin konsumen membeli sop buntut, nah kita kasih nama sop buntutnya misalnya dengan Sop Buntut Khas Madura plus kasih sedikit keterangan di menu "direbus selama 20 jam" membuat menu ini jadi sangat special dipikiran konsumen sehingga akhirnya mereka membeli menu ini.

Di sisi kita sebagai pemilik brand, sebetulnya nama menu ini menjadi strategi penting untuk meningkatkan profit perusahaan karena kita tau ketika sop buntut ini di develop atau diciptakan, kita sudah setting secara HPP sangat rendah hanya di 30%, sementara harga jual cukup tinggi (Average Per Check) sehingga secara profit kita akan sangat diuntungkan ketika menu sop buntut ini banyak terjual.

 

2. Target Market = Siapa Konsumen Kita

Nama menu sangat penting terkait dengan target market kita. Kasih nama sok sok inggris, padahal target market middle low bisa bisa ga laku produk kita, tapi di sisi lain memberi nama yang kurang "elite" di target market middle high bisa menimbulkan persepsi produk kita murah dan kurang worthy di beli. Jadi soal pake nama "mie" or 'noodle", "telor setengah mateng" or sunny side eggs”, atau “Sop Buntut” or oxtail soup” itu sangat penting loh sahabat Foodizz, ingat pahami kita sedang jualan ke siapa.

 

3. Curiousity = Penasaran = Pemasaran

Nama menu juga menimbulkan curiousity, rasa penasaran terhadap menu tersebut. Pernah denger “balungan dinosaurus” (Sop Mas Bayu di Yogya yang sangat viral), “megaricano” (32 oz kopi espresso campur air, biasanya disebut americano), yang cukup terkenal di Korea Selatan, atau “extreme ramen toripaitan” nya Seirock-Ya Ramen, nah nama-nama menu ini membuat kita jadi penasaran, yang ujungnya pengen juga mencoba produk ini (akhirnya membeli) atau setidaknya ikut memviralkan menu ini.

 

4. Content-able = Mendorong "ngonten"

Nama menu juga menjadi staregi mendorong konsumen untuk "ngonten" karena keunikan nama menu tersebut, yah tentu pas ngonten produknya yang di kontenkan, selain nama menunya. Jika banyak yang "ngonten" kita sebagai pemilik brand mendapatkan impact yang bagus tentunya secara awareness dan juga berpotensi terjadinya sales. Mie Bangladesh, Bakso Portugal, Bakso Beranak hehe, dari namanya ajah klo kita lagi makan pasti kita kontenin khan, nah jadi pastikan ketika membuat nama menu, kita udah mikirin gimana caranya konsumen "ngonten" yah.

 

5. Easy to Remember = Mudah Diingat

Nama menu juga penting untuk membuat konsumen gampang inget dengan menu yang pernah dibeli. Kopi Susu Tetangga dari Tuku Kopi contohnya, membuat konsumen yang setelah membeli gampang mengingat menu tersebut untuk pembelian berikutnya, ataupun misalnya membuat konsumen merekomendasikan produk ini ke orang lain. Jangan sampe orang ngomong gini, "eh gue beli Kopi Tuku, enak banget tuh cuman gua lupa nama menunya apa? Nah khan gawat dan rugi banget. Contoh lain Snacktoknya Bittersweet by Najla yang sangat mudah diingat dan penjualannya meledak luar biasa di online.

 

6. Push Selling by Employee

Nama menu juga bisa jadi strategi untuk mempermudah karyawan kita melakukan push atau up selling ke konsumen. Contoh, "Tiramisu ala Nona nya ga sekalian kak?", "Sop Balungan Dinosaurus nya mau dicobain kak". Penamaan produk yang unik seperti ini mempermudah juga tim (karyawan) untuk mengingat produk tersebut untuk bisa ditawarkan tentunya. Sebagai catatan tentu jangan semua produk juga dikasih nama-nama, cukup beberapa produk yang memang di desain stratejik untuk diberikan nama menu yang menarik, sisanya bisa tetap menggunakan nama menu namun tidak terlalu menonjol, apalagi misalnya menunya kurang menguntungkan.

 

7. Something Special

Nama menu juga menunjukkan ada yang special dengan menu tersebut, bisa jadi menu tersebut merupakan menu unggulan, menu favorit, menu terlezat yang muncul di dalam benak konsumen ketika membaca nama menu tersebut. Butterscotch Himalayan Salt Coffee misalnya membuat kita berpikir "wah menu special atau menu unggulan ini sepertinya". Pilih beberapa menu dengan pertimbangan yang tepat tentunya untuk dijadikan "something special" yang akan mendorong konsumen membeli, pertimbangan yang dimaksud seperti HPP nya rendah, harga jual bagus, sehingga margin profit kita bagus tentunya.

 

8. Differentiated from Competitor = Faktor Pembeda dari Pesaing

Penamaan menu juga membuat perbedaan yang signifikan dari kompetitor, sehingga produk kita tidak dianggap sama-sama ajah, walaupun memang pada dasarnya sih bisa jadi mirip. Es Kopi Tetangga dan Es Kopi Kenangan Mantan, sama-sama jual es kopi susu, namun tentu secara cepat kita bisa membedakan es kopi susu ini berdasarkan brandnya dan ketika dibangun branding dan komunikasinya bahkan mungkin kita bisa mendeskripsikan masing-masing produk, misalnya klo Es Kopi Tetangga tuh lebih creamy dan bold, sementara Es Kopi Kenangan Mantan lebih less sweet dan light.

 

9. Ridding the Wave

Terakhir, nama menu juga bisa jadi strategi ridding the wave yaitu memanfaatkan apa yang lagi viral atau trend untuk bisa mendatangkan traffik penjualan yang tinggi dan cuan yang besar. Misal penamaan menu es kopi susu, cromboloni, ayam peprek, dll. Tentu kita perlu tetap agak kreatif misalnya dengan memambahkan perbedaan, tidak betul-betul ATP (Amati Tiru Plek plek). Misalnya Es Kopi Susu Tetangga, Es Kopi Susu Kenangan Mantan, Cromboloni Chesee BOMB, dll.

 

Nah inilah 9 alasan penting mengapa penamaan menu itu sangat penting dalam bisnis kuliner, tentu ada beberapa hal juga yang tetap perlu diperhatikan ketika memberikan nama menu, misalnya konotasi jangan negatif, tidak lolos halal, menimbulkan kontroversi, dll, tetap pilihlah nama yang menarik, kuat, tapi juga aman. Semoga ilmu bisa bermanfaat dan bisa Sahabat Foodizz segera praktekkan untuk dapat membantu bisnisnya.

Doain selalu yah agar Foodizz Academy dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi industri kuliner di indonesia dan memberikan banyak manfaat serta terus bisa konsisten berbagai ilmu.


Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com

 

Tanya detail klik disini: CS Foodizz: +62-811-2009-7974

 

Disclaimer:

  • Artikel ini diperbolekan untuk di share & di posting ulang dengan mencantumkan sumber artikel www.foodizz.id/artikel 
  • Artikel ini tidak diperkenankan untuk penggunaan komersial, untuk penggunaan komersial wajib mencantumkan ijin tertulis yang diajukan melalui e mail: info@foodizz.id
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru