Negosiasi vendor merupakan pekerjaan penting dalam bisnis kuliner, karena dari sinilah banyak hal bisa muncul, seperti HPP yang bisa lebih rendah, ketersedian bahan baku yang stabil, sampai dengan cash flow yang bisa dimanage atau dikelola dengan lebih baik.
Sebagai business owner, kita harus paham hal ini, biarpun mungkin pekerjaan ini kita serahkan ke karyawan atau orang kepercayaan, tapi jika terkait dengan pemilihan vendor & negosiasi, sertai dengan term and condition, dan sebaiknya tetap turun tangan sendiri, tidak perlu semua produk, bisa jadi fokus pada produk / bahan baku yang nilai belanjanya memang tinggi dan berpengaruh terhadap HPP dan profitability perusahaan.
Nah, ditopik kali ini kita coba bahas tipis-tipis terkait dengan negosiasi vendor yang mungkin nanti bisa Sahabat Foodizz terapkan atau juga ajarkan ke karyawannya. Sebelum masuk ke bahasannya, ada pertanyaan penting dulu, mengapa negosiasi vendor sangat penting?
dan banyak lagi tentunya mengapa negosiasi vendor itu penting. Nah jika kita sudah paham mengapa hal ini sangat penting, kita masuk nih bagaimana teknik negosiasi vendor itu agar kita bisa mendapatkan "value" terbaik dari vendor-vendor yang berkerjasama dengan kita. Ok Gass!!
1. Teknik Minta Tolong
Teknik ini dilakukan dengan terus meminta harga atau TOP ataulayanan yang memang kita inginkan, tapi dengan bahasa "lemes" dan kalimat "tolong dibantu lah, kita khan baru nih, kalau kemahalan berat jualannya ,dll". Biasanya kalau vendor yang ditemui decision maker, dan yang negosiasi jago, kadang dapet-dapet ajah nih dengan teknik minta tolong ini.
2. Teknik Hubungan Jangka Panjang
Teknik negosiasi ini memperlihatkan kepada vendor rencana jangka panjang kita 1-2 tahun ke depan, misalnya kita akan berkembang jadi 10-12 cabang atau lebih, sehingga kalau mereka kerjasama dan "bantu" kita saat ini, ke depan mereka akan jadi vendor utama dan juga dapet bisnis gede. Kadang vendor minta komitmen soal ini, sejauh memang win-win solution mengapa enggak, yang penting kita mendapatkan harga, TOP atau layanan terbaik saat ini.
3. Teknik Volume & Nilai Belanja
Jika perusahaan kita sudah cukup besar, negosiasi dengan memainkan volume dan nilai belanja akan sangat efektif tentunya, vendor manapun tentu akan mencoba berkerjasama dengan kita, jika jumlah dan pembelian kita besar, bahkan kadang banyak "benefit" lebih yang kita dapatkan dibandingkan jika masih kecil baik dari sisi harga, Term of Payment (TOP),maupun layanan lainnya, seperti pengantaran, discount, support promo, dll.
4. Teknik Hubungan Pertemanan
Jika vendor adalah teman kita atau temennya temen yang dikenalkan, maka teknik ini akan sangat efektif, yah namanya temen bisa ngobrol-ngobrol cincai lah, bisa diatur-atur yang penting kedua belah pihak happy pada akhirnya. Biasanya kalau sudah hubungan pertemanan jauh lebih fleksibel dalam banyak hal.
5. Teknik Diminta oleh Boss
Kita juga bisa bernegosiasi dengan teknik "si Boss maunya gini euy" dan memposisikan diri kita bukan decision maker (pengambil keputusan), misalnya kita nego harga daging ayam 45 ribu per kg, vendor maunya di 51 ribu per kg, nah kita bisa menggunakan kalimat "wah si boss targetnya di 45 bro, klo ga dapet gua disuruh cari vendor lain nih, ayolah bantu biar bisa hubungan jangka panjang juga". Nah teknik manapun tetep yah mengkombinasikan teknik lain bisa pas nego lebih powerful.
6. Teknik Membandingkan dengan Pesaing
Dalam negosiasi dengan vendor biasakan kita sudah punya banyak informasi tentang produk dan harga dari vendor lainnya, jika ada vendor yang memang ingin kita target untuk bekerjasama, maka kumpulkan dulu berbagai data dari vendor lain, seperti harga, kuantiti, layanan, dll sehingga ketika kita bertemu dengan vendor yang kita inginkan, kita sudah siap dengan "alat" negosiasi dan bisa membanding-bandingkan.
7. Teknik Tarik Ulur
Teknik ini dilakukan jika tidak ada urgency terhadap vendor tersebut tapi jika ternyata kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan "why not". Dalam bisnsi kuliner negosiasi dan mencari vendor adalah proses yang harus terus dilakukan nah di sini kita bisa tarik ulur dengan beberapa vendor sampai mereka yang ngejer-ngejer kita dan memberikan penawaran sesuai kita inginkan.
8. Teknik Bayar Cash atau Lebih Cepet
Terakhir ini cara negosiasi yang cukup powerful apalagi melibatkan volume yang lumayan besar, Bayar cash atau bayar lebih cepat hehe. Tapi hati-hati dengan teknik nego seperti ini, harus berdasarkan forecast / proyeksi yang detail dan terencana serta mempertimbangkan faktor cash flow. Di beberapa situasi kadang perlu teknik ini memang khususnya ketika barang sedang shortage (langka) sehingga kita perlu mengamankan stock kita.
Semoga artikel kali ini bermanfaat untuk Sahabat Foodizz Academy semua, doa ini kita selalu bisa berkaryawa dan berkontribusi untuk Industry Kuliner di Indonesia yah.
Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Disclaimer:
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}