Pernah ga kita datang ke sebuah coffeeshop atau resto di pagi hari ternyata menu yang kita inginkan ternyata belum tersedia atau belum ready untuk di order, padahal sudah jam buka, serta tidak ada info menu tersebut tidak bisa di order? Berapa banyak orang seperti kita yang kecewa karena menunya blom siap? Bagaimana jika akhirnya males datang lain kali karena barang sering kosong?
Di kondisi lain, kita datang ke sebuah tempat yang ramai sekali, kebetulan ingin ke kamar kecil (khusus kalau anda wanita), pas sampai di WC nya "waduh jorok banget yah" sehingga jadi kesel dan ngedumel "gimana sih tempat keren tapi WC jorok" yang kadang hal-hal seperti ini berakhir dengan Bad Review di Google, TikTok, or Instagram.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Padahal pasti seorang business owner sudah punya SOP soal ini, apalagi yang sering belajar pasti udah paham kalau menu kosong itu GA boleh banget terjadi, apalagi misalnya itu menu STAR yang jadi andalan kita. Jawabannya sederhana TIDAK PUNYA TRAVEL PATH / CHECK LIST HARIAN RUTIN yang wajib dijalankan setiap hari. SOP ajah ga cukup, Training ajah juga ga cukup, dalam bisnis kuliner tetap diperlukan kontrol rutin per jam, per 3 jam, per 6 jam, terkait dengan operasional harian, jika tidak, siap-siap ajah KACAU, dan ini bisa disolusikan dengan TRAVEL PATH / CHECK LIST HARIAN WAJIB.
Mengapa TRAVEL PATH ini penting dalam bisnis kuliner?
Ok coba kita bahas yuk.
1. Konsistensi Operasional
TP (Travel Path) penting untuk rutin di jalankan agar konsisten kegiatan operasional berjalan sesuai dengan harapan setiap harinya. Misal buka jam 7 pagi, jam 6 dapur sudah prepare, service sudah cleaning seluruh area, sudah di semprot harum, area bar sudah mulai prepare seluruh kebutuhan di bar, mesin kopi mulai di panaskan, di kalibrasi, dll. Nah seluruh proses ini mana bisa kalau tidak disiapkan check list, untuk kemudian dijalankan secara rutin setiap hari, bagaimanana kita bisa memastikan semua berjalan sesuai harapan kita sebagai business owner?
2. Keamanan Makanan & Minuman
TP (Travel Path) sangat penting untuk memastikan (food safety) keamanan makanan dan minuman yang akan kita sajikan ke konsumen. Kita harus membuat check list untuk melakukan pengecekan penyimpanan bahan-bahan yang akan digunakan, apakah masih bagus atau sudah rusak, kita harus cek bahan-bahan yang baru diantar oleh vendor datang pagi hari, kita harus cek sisa bahan-bahan yang akan digunakan kembali (re-use). Kebayang ga misalnya ada saos yang harusnya di simpan di chiller tapi ternyata dibiarkan terbuka di suhu ruang, apakah tidak berbahaya? Bagaimana bisa bahan baku tersebut di pergunakan?
3. Ketersediaan Bahan Baku
TP (Travel Path) penting untuk memastikan ketersediaan bahan baku untuk berjualan tersedia tepat waktu, jumlahnya sesuai dengan forecasting, serta dalam kedaan baik untuk diolah dan dikonsumsi oleh konsumen. Bayangkan jika Anda jualan mie ayam jam 7 pagi, eh pasti mau jualan, mie nya belum tersedia, atau ayamnya belum selesai di kukus, sementara konsumen sudah mulai berdatangan? Apa yang akan terjadi, tentu saja konsumen jadi kecewa karena harus menunggu lebih lama, belum lagi karena karyawan panik, misalnya jadi rebus ayamnya tidak sesuai SOP dan hasilnya jadi keras, konsumen makin marah, atau lebih buruhk konsumen cancel beli karena harus menunggu terlalu lama.
4. Kebersihan Seluruh Area
TP (Travel Path) penting untuk memastikan kebersihan di seluruh outlet setiap saat, baik pada saat jam buka maupun ketika operasional berjalan, apalagi jika kita punya outlet yang ramai setiap saat, nah ini makin penting di buat check list lebih berkala. Contoh, WC harus dibersikan setiap 1/2 jam sekali, di visit oleh Manager / SPV atau crew yang ditugaskan untuk melakukan pembersihan. Bisa juga ketika jam buka outlet, TP (Travel Path) penting untuk memastikan dapur, bar, dan area konsumen sudah bersih sebelum jam buka outlet sesuai dengan harapan kita sebagai business owner ingin kondisi seluruh outletnya bersih sesuai dengan standarnya.
5. Kesiapan Peralatan & Perlengkapan
TP (Travel Path) penting untuk memastikan peralatan dan perlengkapan siap untuk selalu digunakan dalam kegiatan operasional sehingga berjalan dengan baik, contoh misalnya gas habis tapi baru ketahuan pagi hari ketika outlet akan buka, nah hal ini akan menimbulkan masalah besar karena kita tidak bisa jualan, atau misal kompor ternyata rusak begitu ingin digunakan, diperparah misalnya oleh order sudah masuk dan terpaksa di cancel, efeknya bukan hanya kehilangan sales tapi yang pailng parah ada konsumen menjadi tidak puas, marah, dan melakukan bad review di sosmed. Hal sepele kesannya tapi berdampak besar terhadap brand kita.
6. Keamanan Karyawan
TP (Travel Path) juga penting untuk memastikan keamanan dalam pekerjaan sehari-hari, misalnya melakukan check saluran pipa gas apakah dalam kondisi yang siap pakai dan tidak bermasalah, contoh lain adalah lantai dapur sudah disikat sebelumnya untuk memastikan tidak berminyak dan licin ketika mulai digunakan oleh tim pagi, contoh lain sekedar check list untuk melakukan cek apakah tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan) tersedia dan masih dalam kondisi baik (tidak kadaluarsa), atau kotak P3K tersedia obat-obatan yang sesuai standar dapur.
7. Kesiapan Tim Service
TP (Travel Path) sangat penting untuk memastikan kita siap memberikan service terbaik untuk konsumen yang akan datang dan sudah datang di outlet kita. Contoh memastikan jumlah tim yang hadir di pagi hari dan pergantian shift, memastikan karyawan harum dan sudah dress up sesuai dengan standar, memastikan tim menonton video training rutin harian sesuai bagiannya, memastikan tim training senyum dsb. Check list ini juga berguna untuk menantisipasi misalnya terjadi kekurangan orang dikarenakan sakit, misal sehingga akan berdampak terhadap layanan konsumen, dan banyak lagi fungsi penting lainnya.
7 poin di atas hanya contoh yang bisa kita jadikan travel path untuk melakukan kontrol operasional dalam bisnis kita, temen-temen tentu bisa menambahkan poin-poin check list lainnya disesuaikan dengan bisnis kuliner masing-masing tentunya tidak harus terpatok pada 7 poin di atas.
Permasalahannya kadang sudah punya TP (Travel Path) atau check list saja kadang-kadang tidak di jalankan, atau ada saja yang miss untuk dilakukan apalagi tidak punya, ini sih lebih kacau lagi pasti. Ok pertanyaan gimana yah biar TP (Travel Path) atau check list ini bisa diimplementasikan secara efektif? Sederhana ajah:
Terakhir, apa dampaknya jika TP (Travel Path) dijalankan dengan baik bagi bisnis kita?
So, apakah temen-temen sudah punya travel path / check list? Semoga artikel kali ini bermanfaat dan bisa jadi insight untuk bisnis kuliner temen-temen semua.
Doain yah agar Foodizz Academy bisa terus berbagai dengan konsisten untuk Sahabat Foodizz semua agar industri kuliner di Indonesia makin berkembang, banyak brand lokal dan sukses dan tentu memberi manfaat bagi masyarakat.
Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Disclaimer:
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}