Tahukah kamu hampir 50% perputaran uang ada di bagian Supply Chain Management (SCM), bagian yang bertanggung jawab dalam melakukan proyeksi pembelian, mencari vendor, dan dealing, mengeluarkan purchase order, sampai menerima dan melakukan audit inventory. Gagal mengelola supply chain artinya akan terjadi potensi perusahaan untuk bisa RUGI, untung BERKURANG, dan juga perusahaan malah terlibat dengan HUTANG yang pada akhirnya membuat perusahaan dalam kondisi yang sangat tidak sehat.
Jika bisnis masih kecil, memang kegiatan SCM ini seperti kegiatan rutin dan sangat mudah di handling oleh business owner, apalagi jika memang belanja dan pembayaran dilakukan sendiri oleh business ownernya, semua kemungkinan besar pasti akan berjalan baik tapi jika perusahaan makin besar, cabang makin banyak, omset makin besar dan SCM sudah mulai diserahkan kepada "orang kepercayaan" atau bahkan karyawan profesional biasa, NAH di sinilah semua tantangan dan masalah terkait SCM akan mulai muncul.
"Omset gede, tapi duit nya kok ga ada",
"COGS / HPP kok tinggi banget",
"Kok banyak sekali stok barang di gudang",
"Lah ini kok harga vendor mahal banget, di e-commerce aja murah",
"Ini kok banyak transaksi ga ada nota nya",
"Loh kok vendor-vendor pada nagih, bukannya sudah pada di bayar"
dan puluhan masalah lain yang akan mulai Anda temui ketika bisnis mulai membesar dan cabang mulai banyak.
Wah klo gitu gimana yah solusinya Foodizz?
Jawaban dari tantangan Supply Chain Management tentu tidak bisa di jawab dengan 1 jawaban, karena memang bidang keilmuan ini cukup kompleks, banyak hal yang perlu kita pelajari dan juga kita bangun di dalam bisnis kita jika ingin mengelola SCM dengan baik tapi jika boleh kita bahas 1 hal yang sangat penting yang akan membuat kita business owner lebih tenang dalam menjalankan bisnis kita adalah PENERAPAN ERP (Enterprise Resource Planning) SCM dalam bisnis kita.
Apa itu ERP? Sederhananya, jadikan semua hal digital, jangan lagi manual kecuali beberapa hal yang memang masih perlu manual. Dalam konteks menjadikan semua hal digital kita menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning) yang memang dikhususkan untuk bisnis kuliner. POS (Point of Sales) khan pasti temen-temen tahu, nah ini bagian dari ERP, di mana jika bicara ERP kita bukan hanya bicara POS tapi juga sistem di belakangnya yang membuat semua data terkoneksi mulai dari penjualan, pembelian, inventory, pembayaran sampai laporan keuangan. Terdengar cukup kompleks yah? Percayalah hidup kamu akan jauh lebih kompleks dan pusing jika melakukannya secara manual ketika bisnis jadi besar dan banyak cabang hehe.
Apa sih manfaat dari penerapan ERP dalam bisnis kuliner? Ada 15 manfaat penting yang kamu bisa dapat ketika kita menerapakan ERP:
Kembali bayangkan, 50% uang kamu berputar di sini, yakin cukup dengan mempercayakan SCM kepada orang yang dipercaya atau profesional tanpa didukung oleh sistem (ERP) yang kuat? Yakin semua masih dilakukan secara manual? Yakin tidak mau belajar dan mentoring terkait dengan SCM ini?
Jika omset bisnis anda 5 Miliar, naik ajah COGS jadi 3% tanpa kontrol dan alasan yang jelas, itu impactnya 150 juta yang bisa hilang tanpa jejak per bulan, per tahun berarti 1.8 M, yakin membiarkan angka ini?
Semoga tulisan kali ini bermanfaat buat sahabat kuliner semua, Jika pusing, percayalah memang scale up itu butuh ilmu lebih banyak, pusing makin banyak selain tentu harapannya cuan makin banyak hehe, intinya perdalam lagi semua ilmu, jangan cepat berpuas karena tantangan terbesar bisnis kuliner itu sering kali datang dari dalam perusahaan itu sendiri.
Note.
Buat Sahabat Kuliner yang membutuhkan Mentoring terkait dengan Supply Chain Management silahkan klik link ini: CS Foodizz: +62-811-2009-7974
Baca juga artikel mengenai supply chain management menarik lainnya:
Mengenal Apa itu Supply Chain Management (SCM)
9 Dampak Berbahaya Jika SOP & SDM Team SCM tidak Kuat dan tidak Kompeten
Foodizz Academy
www.foodizz.id
Disclaimer:
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}