Dengan boomingnya era digital dan social media, menjadi peluang yang sangat terbuka lebar bagi mereka.. atau Anda juga.. yang "JAGO MARKETING", "JAGO BIKIN VIRAL", atau "JAGO BIKIN WOW FACTOR"... untuk bisa punya usaha kuliner yang berkembang dengan pesat.
Hal ini menjadi berita baik ya.. namun jangan sampai terjebak dengan euphoria sesaat, karena pesatnya pertumbuhan bisnis Anda baik buka cabang sendiri atau banyak yang beli kemitraan (atau franchise), bisnis Anda harus dijaga agar jangan sampai hanya booming di awal, tapi juga harus bisa berlangsung terus menerus dan menjadi bisnis yang sustainable.
Nah 5 hal ini nih sering menjadi jebakan, karena walau cabangnya sudah banyak atau sudah banyak yang beli kemitraan / franchisenya.. tapi sering tidak dilakukan, dan menjadi bom waktu untuk bisnis, karena bisa membuat bisnisnya bangkrut di kemudian hari.
1. Belum Merapihkan SOP Dengan Benar
Seperti apa ukuran benarnya? Selain dimuat dalam standarisasi yang sesuai (SOP dan SOC) juga didistribusikan dengan efektif dan efisien. Contoh apakah dengan membaca standarisasi bisa diterapkan? "Oh ternyata dengan hanya tulisan tidak bisa membuat karyawan memahami standar dengan betul, ternyata harus disertai dengan video agar lebih mudah dipahami".
Video yang telah dibuat didistribusikan melalui platform apa? Apakah hanya pernah diperlihatkan 1 kali kemudian tidak bisa diulang oleh para karyawan? Apakah saat ini sudah ada jadwal rutin untuk "retraining" untuk terus menjaga standarisasi? Apakah sudah adanya sistem untuk memastikan karyawan baru juga mendapatkan informasi yang sama dengan karyawan lama?
Hal ini menjadi salah satu jebakan yang bisa membuat usaha yang walau telah berhasil buka banyak cabang / mitra bisa terjebak dengan standarisasi yang tidak baik dan berakhir ke komplain konsumen hingga usaha bisa tutup.
Pelajari dengan detail di E-Course Membuat S.O.P. di dalam Bisnis Kuliner disini
2. Tidak Memiliki Laporan Keuangan
Baik laporan keuangan secara terpusat atau laporan keuangan per outlet. Kadang ada juga temen-temen yang asik buka cabang, sehingga lupa merapihkan sistem agar bisa memiliki laporan keuangan yang terbit secara rutin setiap bulan.
Laporan keuangan adalah "mata" kita, jadi jika usaha Anda belum memiliki laporan keuangan, artinya kita menjalani bisnis dalam keadaan "buta".
Nah bahaya banget kan... jangan sampai kita salah ambil keputusan karena ga tau sebetulnya status usaha kita seperti apa? untung atau rugi? untungnya berapa ruginya berapa?
Tidak hanya laporan keuangan terpusat tapi laporan keuangan juga perlu dibuat "per cabang" agar memahami cabang mana saja yang sehat dan yang tidak, atau jika kurang sesuai dengan standar seharusnya (standar persentase COGS, standar persentase OPEX, dll) sehingga memahami bagian mana yang harus diperbaiki dengan lebih tajam.
Apalagi Anda yang memiliki mitra, memiliki laporan keuangan dari outlet para mitra / franchisee sangat penting untuk dapat secara maksimal mendukung usaha mereka.
Banyak kendala dari owner bisnis mengenai laporan keuangan memang adalah tertib mengerjakannya, apalagi Anda bukan orang keuangan, bahkan untuk orang yang berlatar belakang keuangan pun harus punya waktu atau staf khusus untuk mengerjakan jadi hal ini, yang seringkali membuat banyak usaha kuliner walau sudah besar, tidak memiliki Laporan Keuangan yang benar.
Namun sekarang banyak solusi yang perlu Anda tahu, misalnya ada sebuah usaha yang memang jasanya adalah "mencatat semua pengeluaran dan pemasukan Anda kemudian mereka menerbitkannya dalam bentuk laporan keuangan setiap bulan"... ya seperti Anda memiliki staf dan manajer keuangan tapi Anda tidak perlu benar-benar punya, alias mereka mengerjakannya untuk Anda.
Salah satu perusahaan yang memiliki jasa seperti ini adalah DELEGASI, Anda bisa membuat janji konsultasi dengan mereka dengan klik di sini.
Mereka akan mengumpulkan bon pengeluaran Anda, merekap transaksi penjualan Anda, dan membuatkan laporan keuangan setiap bulan sesuai standar, jadi tinggal duduk manis saja.
Harusnya dengan adanya solusi seperti ini, Anda tidak boleh terjebak dengan yang satu ini ya karena solusinya sudah ada di depan mata Anda.
3. Tidak Membangun Tim
Tidak ada usaha yang bisa berdiri, bertahan dan besar hanya karena 1 orang saja. Bisnis yang bisa kuat dan berlangsung lama adalah bisnis yang memiliki organisasi, sistem dan budaya yang kuat. Jadi jangan pernah remehkan hal ini.
Mungkin saat ini Anda bisa ngebut dengan cepat dan berkembang sangat pesat, tapi keluar masuknya karyawan Anda bisa menjadi bom waktu karena dalam jangka menengah hingga panjang, bisnis Anda akan bergantung pada diri Anda terus menerus, yang ada Anda jadi tidak bisa mengembangkan ke arah yang lebih strategis karena selalu terkunci dengan hal-hal teknis dan sehari-hari.
Jangan-jangan hingga sekarang untuk libur 1 minggu saja Anda belum bisa, karena semua hal masih secara langsung dan satu per satu membutuhkan peran Anda.
Membangun tim adalah cara untuk menabung dari sekarang keberlangsungan bisnis Anda di masa depan. Apa yang Anda kuasai perlu distandarkan dalam SOP dan sistem kemudian di trainingkan kepada orang yang kompeten (proses rekrutmen yang baik dan benar dibutuhkan untuk memiliki orang-orang kompeten di dalam bisnis Anda).
Bisnis yang berkembang pesat, banyak cabang dan mitra membutuhkan tim yang juga solid, kompeten, dan dipersatukan dalam nilai-nilai (budaya) yang sama.
4. Tidak Melakukan Inovasi
Inovasi adalah hal yang harus terus dilakukan karena hal ini adalah kunci suatu bisnis bisa terus relevan dan bertahan dalam berbagai perubahan.
Dalam bisnis kuliner yang paling terlihat (terutama dari sisi konsumen) adalah inovasi produk. Dalam bisnis kuliner sangat perlu untuk secara rutin mengeluarkan produk baru, misal 1 tahun 3-4 kali agar customer mengetahui bahwa Anda terus relevan.
Tidak hanya dari sisi produk tapi juga inovasi perlu dilakukan dari berbagai bidang, misalnya dari media yang Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan cara berkomunikasi. Contohnya target market Anda saat ini senangnya lihat konten-konten video di social media, berarti cara berkomunikasi Anda misal nya selama ini hanya dengan desain grafis dan foto harus ikut berubah mengikuti kesukaan target market.
Dan masih banyak lagi elemen inovasi yang bisa dilakukan, untuk menjaga bisnis Anda untuk terus bergerak.
5. Menggampangkan / Lihat Bagaimana Nanti
Berada dalam fase perkembangan yang pesat bisa menjadi hal yang menyenangkan, tapi sesuai dengan judul dari artikel ini, apabila Anda tidak "menabung" pembangunan sistem, tim, dan lainnya semuanya akan menjadi bom waktu.
Tentunya cabang yang Anda buka atau mitra yang membeli brand Anda ingin bisnis yang bisa berlangsung terus menerus. Hal ini menjadi kewajiban kita sebagai pemilik brand untuk memastikan bisnis kita bisa berlangsung terus menerus.
Namun untuk mencapai hal tersebut bukan sesuatu yang bisa terjadi begitu saja tanpa ada sistem dan usaha yang dilakukan.
Apabila ada sebagian dari pemikiran kita untuk memilih ngegampangin atau "lihat nanti karena sekarang masalahnya belum muncul", semoga artikel ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk juga berfokus pada "perapihan fundamental" agar bisnis kita tidak hanya booming sesaat, tapi juga memiliki sistem yang rapih, kuat, dan bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lama (sustainable).
Selamat membangun fundamental bisnis Anda dan terus berinovasi!
Semoga bermanfaat & Keep Learning
Jangan lupa di share ke temen-temen lain agar banyak yang mendapatkan manfaat dari artikel ini.
www.foodizz.id
1st F&B Edtech in Indonesia
www.sekolahkuliner.com
Belajar Bisnis Kuliner Terstruktur dari Nol
www.vendorkuliner.com
Pusat Informasi Vendor Kuliner Terkurasi
*Temen-temen jika ingin menggunakan artikel di Foodizz untuk kepentingan sosmed, edukasi, konten, silahkan dengan mencantumkan sumber artikelnya www.foodizz.id/artikel. Yuk kita hargai karya dan upaya orang lain dalam menghasilkan konten.
Diunggah {{ article.formatted_published_at }}