15 Panduan Merekrut Karyawan Profesional Bergaji Besar
Oleh: Admin Foodizz
Diunggah 12 September 2023
Sumber Gambar: Canva.com
"Foodizz, kita rencana rekrut profesional dari brand terkenal nih, gajinya lumayan tinggi tapi dengan perkembangn kita seperti saat ini kayaknya memang butuh deh, gimana yah apa saja yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan?"
Asekkk, biasanya klo udah bicara rekrut profesional ex brand besar berarti bisnis kita sudah mulai scale dan punya budget, tapi pertanyaan utamanya adalah apakah kita paham apa saja yang mesti diperhatikan dan dipertimbangkan ketika melakukan rekrutmen profesional gaji mahal ini? Jangan sampai ekspektasi kita sudah dilangit, tapi realitanya tidak seindah yang dibayangkan. Lah kok bisa?
Bisa tentu, sederhananya karena kita tidak punya pengalaman dengan urusan dalam rekrutment karyawan profesional bergaji mahal. Lantas gimana dong Foodizz? Eits.. tenang, selalu ada solusinya, yuk coba kita bahas 14 Panduan Dalam Merekrut Karyawan Profesional Bergaji Besar. Let's gooooo..
1. Objective & Impact - Tujuan & Dampak
Apa tujuan merekrut (hiring) profesional bergaji besar ini?
Apakah bisa membuat perusahaan bisa growth / tumbuh menjadi lebih besar?
Apakah membantu kita (owner) untuk bisa delegasi pekerjaan lebih efektif?
Menurunkan biaya sehingga profit perusahaan bisa meningkat?
Membuat brand kita menjadi lebih kuat dan relevan?
Intinya, rekrutmen harus jelas tujuannya apa
Apa yang jadi ukuran orang ini bisa diterima, numbers tentunya
Jika tidak jelas mau rekrut dengan tujuan apa, STOP dulu
2. Experience - Pengalaman
Lihat pengalaman kerjanya selama ini di brand apa ajah
Job desc dan KPI nya apa saja selama kerja di brand yang lama
Berapa lama pengalamannya terkait posisi yang kita butuhkan
Apakah pengalamannya related dengan kebutuhan yang kita miliki
Berapa sering yang bersangkutan pindah kerja ke brand lain
3. Competency - Kemampuan
Lihat background pendidikan, biarpun bisa jadi tidak utama
Tapi jadi pertimbangan misalnya pendidikan related dan cukup tinggi
Berikan studi kasus terkait dengan tantangan di posisi yang kita cari
Jika kita "owner" tidak terpikir studi kasus ini, cari konsultan
Konsultan ini bisa di hire untuk melakukan interview dan penilaian
Competency test ini sangat penting dilakukan oleh pemilik bisnis
Bisa ajah CV mentereng, tapi competency nya ternyata memble
4. Achievement - Prestasi
Coba cek CVnya apakah ada achievement atau prestasi selama kerja
Misalnya berhasil meningkatkan sales, profit xxx
Menambah jumlah cabang dalam sekian tahun xxx
Best Employee selama 2 tahun berturut-turut, dll
Achievement ini jika ada, tentu bagus berarti ada kualitas yang bagus
Tidak bisa jadi patokan memang namun bisa jadi nilai tambah
Tentu achievementnya harus related / sesuai dengan posisi yang kita cari
5. Ambition & Motivation
Tanyakan ke pelamar, apa ambisi dan motivasinya tertarik pindah
Apalagi misalnya dia kerja di brand besar sebelumnya
dan kemudian pindah ke brand kita yang relatif lebih kecil dan baru
Ambisi dan motivasi ini apakah masuk akal atau hanya akal-akalan
Jangan sampai perusahaan kita hanya menjadi pelabuhan sementara
Yang bersangkutan kerja sambil melamar ke perusahaan besar lainnya
Sulit untuk menilai poin ini memang, tapi tanyakan dan feeling ajah
Kadang kesungguhan orang menjawab terlihat dari sorot matanya
6. Salary & Cost Allocation
Nah ini juga pertimbangan yang sangat penting
Profesional yang punya competency dan pengalaman, tentu saja ada harganya
Pastikan kita sudah punya alokasi untuk salary
Pastikan juga biaya ini sudah dihitung di planning keuangan perusahaan
Jika sudah ada alokasi, jangan ragu gunakan, jangan pelit
Tapi bisa jadi dengan kondisi saat ini, cost menjadi tantangan
Misalnya profit kita bisa turun nih gara-gara beban gaji naik
Nah diposisi ini kita juga harus liat proyeksi ke depan bagaimana
Jika proyeksi tercapai, sebetulnya beban gaji tidak masalah
Nah tinggal kita mau putuskan yang mana
Nunggu proyeksi tercapai baru hiring, atau hiring untuk capai proyeksi
Ada plus minus manapun yang kita ambil tentunya
7. Culture Briging
Budaya profesional dengan budaya UMKM itu banyak bedanya
Bahkan bisa dikatakan sangat berbeda
Jadi kita harus menjembatani terlebih dahulu budaya ini
Kita ceritakan ke si profesional bagaimana budaya internal yang ada
Sehingga si profesional ini tidak culture shock ketika masuk ke perusahaan kita
Misal ternyata keputusan apapun akhirnya owner yang tentukan
Jika mau keluar uang, biarpun sudah budgeting wajib approval by owner
Owner klo sudah ada maunya HARUS diikuti
8. Standar Tes Psikologi
Standar Tes Psikologi test tetap wajib dilakukan
Untuk kita bisa menilai karakter profesional yang kita rekrut
Jika tidak paham, coba kerjasama dengan konsultan psikologi
Konsultasikan terlebih dahulu tipe profesional apa yang kita inginkan
Kita mungkin bisa membaca CV, tapi tidak dengan psikologi seseorang
9. Track Record
Mengetahui track record seorang profesional wajib dan penting
Paling mudah tentu dengan melihat CV nya, tapi CV khan satu side saja
Coba hubungi perusahaan tempat dia berkerja sebelumnya
Kontak referensi person yang dicantumkan di CV
Jika tidak ada kontak referensi kita perlu agak curiga nih kenapa
Berhubung Anda akan membayar profesional bergaji mahal jangan ragu untuk bertanya
Coba googling juga nama yang bersangkutan untuk info tambahan
Jangan menggunakan asumsi hanya dari interview atau CV
Selalu pastikan ada Back Ground Check up.
10. Social Media Habit
Check juga social medianya, Instagram, TikTok, X/Twitter, Facebook
Seperti apa posting dan prilakunya di platform sosmed ini
Misalnya senang yang menyerempet hal-hal yang berbahaya
Misalnya sering curhat dan sarkas di sosmed
Bahasa yang digunakan sering kali tidak proper dan kasar
Memang ini tidak menunjukan sifat sesungguhnya
Tapi setidaknya bisa jadi pertimbangan buat kita mau terima atau tidak
11. Side Job
Tanyakan apakah ada side job yang dijalankan saat ini
Seperti apa side job nya, berhubungan dengan pekerjaan sekarang atau tidak
Dari sini kita bisa menilai nanti apakah side job mengganggu atau tidak
Bisa juga side job nya malah conflict of interest dengan pekerjaan utama
Bisa juga side job nya pasti menyita waktu sekali waktu
Sering kali juga perusahaan malah jadi di manfaatkan
12. Benefit & Bonus
Benefit seperti apa yang profesional tersebut harapkan
Apakah benefit dan bonus yang diharapkan maksud akal dan terukur
Apakah juga sesuai dengan ekspektasi yang kita harapakan dari orang ini
Besar kecil relatif dengan target dan value yang dia bisa deliver
Misal untuk profesional di bidang Sales Big Order / Business Development
Mungkin ekspektasi benefit bonusnya tinggi dibanding tim lain
Tapi tentu "what they bring oh the table" juga menarik buat bisnis kita
Misal dari hitungan kita, kalau ini orang masuk, revenue bisa naik xx %
13. Home Stay
Tempat tinggalnya di mana perlu dan penting untuk ditanyakan
Bisa menjadi pertimbangan utama tapi bisa juga tidak jadi pertimbangan utama
Misalnya tempat tinggalnya di Bandung, bekerja di Tanggerang
Tidak ada masalah sih yang bersangkutanan pulang tiap weekend
Tapi buat kita owner bisa jadi hal ini kurang fleksibel jadinya
Misalnya ada problem di weekend di mana butuh meeting or kontrol outlet
Nah sudah pastikan tidak bisa dikerjakan karena lagi weekend
14. Jobdesc & KPI (Ukuran Kerja Berdasarkan Angka + Value)
Ingat judul awal, profesional bergaji mahal
Jadi jelas harus ketika di rekrut kita sudah siapkan jobdesc & KPI nya
Detailkan dengan sedetail-detailnya, orang ini beda dengan karyawan kita
Kalau karyawan lama, kadang kita suruh apa saja yah di kerjakan
Tapi profesional berekspektasi mengerjakan sesuai jobdesc
Selain itu setting target KPI (numbers) yang juga jelas sejak awal
Tergantung profesional ini dibidang apa tentunya
Misal jadi Direktur Operasional, target Opex xx%, COGS xx%, dll
15. Kesepakatan Kerja
Terakhir pastikan kita membuat kesepatakan kerja yang clear dan jelas
Tuangkan semua di dalam perjanjian kesepatakan kerja
Pastikan kita punya HRD yang memang kompeten untuk hal ini
Pastikan juga tidak ada legal dan regulasi aspek yang dilanggar
Intinya kesepatakan akan melindungi kedua belah pihak secara fair
Bentuk kesepatakan bisa beragam, tanyakan pada yg ahli di HRD
Semoga ilmu kali ini bermanfaat buat Sahabat Foodizz Academy semua, yuk jangan lupa sebarkan ilmunya dengan mencantumka sumber dari Foodizz Academy dan semoga makin banyak yang bisa mendapatkan manfaatnya.
Foodizz Academy www.foodizz.id www.sekolahkuliner.com
Artikel ini diperbolekan untuk di share & di posting ulangdengan mencantumkan sumber artikel www.foodizz.id/artikel
Artikel ini tidak diperkenankan untuk penggunaan komersial, untuk penggunaan komersial wajib mencantumkan ijin tertulis yang diajukan melalui e mail: info@foodizz.id
{{ comment.length }} Comment
Sort By
{{ comment.username }}
{{ comment.body }}
Dikomomentari pada {{ comment.formatted_published_at }}