Social Media

12 Tips Penting Foto Produk Kuliner mu

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 27 Juni 2022
Sumber Gambar: Pexels.com

 

Lunchbox CEO, Nabeel Alamgir, says that food items that add an image see 70% more orders and 65% higher sales compared to restaurants that do not*

 

"Foto Produk itu SALESMAN bisnis kuliner kamu"
"Foto Produk itu MEWAKILI citra brand kamu"
“Foto Produk itu CINTA pada PANDANGAN PERTAMA”

 

Beberapa kalimat di atas menunjukan betapa pentingnya Ilmu foto produk bagi Sahabat Foodizz. Foto bisa menjadi SALESMAN kita yang berkerja di berbagai media, foto juga MEWAKILI citra dan persepsi brand yang kita ingin bangun, serta foto sering kali menjadi CINTA pada PANDANGAN PERTAMA, jadi jangan main-main soal foto ini.

 

Segitu pentingya tapi sering kali Sahabat Foodizz tidak "ngehh" kalo istilah orang Bandung, atau kadang malah ga paham sama sekali ilmunya, sehingga akhirnya segimana produknya ENAK dan MENARIK, akhirnya menjadi sia-sia karena FOTO nya tidak mewakili itu semua.

 

"Ah khan yang penting enak, nanti juga orang beli sendiri", yes betul memang, pertanyaan utamanya apakah target market kita akan MEMBELI untuk PERTAMA KALINYA? Apakah mereka pernah CICIP produk kita? Nah foto itu membuat kita punya KESEMPATAKAN agar target market kita terdorong untuk MEMBELI tentunya.

 

Nah kali ini coba kita bahas yuk 12 Tips Penting dalam foto produk kuliner yang wajib diketahui oleh Sahabat Foodizz semua. Are you ready?


1. MENGUNDANG SELERA

Ini sangat penting karena Saabat Foodizz khan ingin JUALAN, bukan lagi ikut kontes foto, jadi pastikan foto yang kita miliki MENGUNDANG SELERA atau NAFSU untuk membeli, baik itu yang lihat action dengan nge GoFood atau klo foto dilihatnya di outlet atau buku menu langsung order menu tersebut. Misalnya, kita menjual Ayam Penyet yang pedes banget, nah coba konsepkan foto yang ayam, sambel, dan model fotonya yang sangat mengundang selera, misalnya sambelnya sampe lumer di mulut dan bibir, atau klo tanpa model orang, sambel nya terlihat menarik sekali dan membuat kita BERIMAJINASI untuk membeli.

 

2. KOMPOSISI DAN PENGATURAN TEKNIS

Dalam melakukan foto produk pastikan komposisi warna, pengaturan posisi dan komposisi produk tepat dan sesuai, sering kali hal seperti ini tidak diperhatikan, sehingga membuat hasil foto malah tidak memuaskan atau sulit untuk digunakan dalam berbagai aplikasi. Contoh tidak pakai lighting, sehingga foto originalnya gelap, yang pada akhirnya foto produknya jadi biasa ajah, atau malah tidak mengundang selera sama sekali.

 

3. TONJOLKAN BINTANGNYA

Jika Sahabat Foodizz melakukan pemotretan nasi rendang, maka eksplorasi dan tonjolkan lah RENDANG nya, bukan sayur singkongnya, apalagi nasi putih nya. Saya sering banget nih liat salah TONJOL ini dilakukan oleh Sahabat Foodizz, misalnya jualan nasi bowl, yg paling gede malah telor ceplok nya, bukan isian dagingnya, memangnya Sahabat Foodizz sedang jualan nasi telor ceplok? So ingat yah TONJOLKAN BINTANGNYA.

 

4. JUJUR SESUAI KENYATAAN

Satu hal paling prinsip dalam foto produk adalah JUJUR, harus sesuai apa yang akan didapatkan oleh konsumen. Jadi jangan misalnya foto mie ayam dengan toppingnya meluber tapi pada kenyataannya pas konsumen beli toppingnya sedikit tidak sesuai kenyataan. Hal ini jika dilakukan akan mengakibatkan konsumen menjadi TIDAK PERCAYA dan ini sangat jelek impactnya buat bisnis kita. Bedain yah dengan teknik mengambil foto yang kemudian seperti terlihat banyak atau lebih cakep, karena itulah penting untuk paham soal strategi dan teknis foto produk.

 

5. EKSPLORASI POSISI DAN KEBUTUHAN FOTO

Dalam melakukan foto produk sangat penting untuk melakukan ekplorasi posisi dan sudut foto, karena media yang akan digunakan sangat beragam, contoh gampangnya ajah penggunaan foto di Instagram, di mana ada untuk feed, dan ada untuk story, nah ini khan perlu disiapkan berbeda, blom lagi misalnya untuk penggunaan di buku menu, banner, spanduk, dll. Jadi sebaiknya Sahabat Foodizz sudah membuat check list kebutuhan foto untuk media apa ajah, sehingga tidak kerja dua kali, misalnya harus foto ulang, atau lebih parah lagi maksain image yang ada.

 

6. Perhatikan BACKGROUND, PLATING, & ELEMEN Pendukung

Foto produk juga perlu mempertimbangkan background yang tepat dan sesuai dengan konsep dan kebutuhan kita. Misalnya kita akan sering melakukan CROP image (potong) maka pastikan kita memang menggunakan background yang mempermudah kegiatan tersebut, contoh penggunaan screen polos. Selain itu juga pastikan juga kita menggunakan elemen pendukung yang memperkuat foto produk kita, misalnya ketika ingin foto segelas cappucino, yah coba pake gelas yang bagus (lebih baik lagi memang aslinya bagus), serta ada taburan coffee atau, packaging yang menarik untuk menjadi satu kesatuan dari foto tersebut.

 

7. PENGGUNAAN MODEL YANG TERKONSEP

Dalam melakukan foto produk, penggunaan model juga sangat penting untuk diperhatikan dengan detail, model foto harus dapat menampilkan karakter produk, menarik bagi target market, memiliki STOPPING POWER yang membuat orang tertarik untuk melihat serta tentu saja bisa mendorong terjadinya ORDER. Tentu ini bukan hanya soal cantik dan ganteng ajah loh, tergantung seperti apa BRAND yang ingin kita bangun.

Contoh, Sahabat Foodizz neur berjualan Korean Food, yah tentu khan harus cari foto model yang mewakili kategori produk kita tersebut, karena itulah yang diharapkan oleh target marketnya, nah perkara pake model mahal terkenal, atau model seadaanya itu masih bisa dikelola secara kreatifnya, walaupun tentu kalo modelnya dikenal akan lebih mudah untuk diaktivasi brandnya.

 

8. SELERA PASAR, BUKAN SELERA OWNER

Foto yang kita buat adalah untuk mewakili penawaran kita ke target market, jadi dibuat berdasarkan "kebutuhan" market bukan SELERA OWNER. Misalnya ownernya seneng banget dengan foto yang simple modern yang memperlihatkan hasil foto menjadi "Mahal dan Elite" sementara ternyata target market sukanya dengan foto-foto heboh, "berantakan", serta rame. Nah Sahabat Foodizz mau jualan ke diri sendiri atau ke target market sebetulnya? Karena itu penting sekali kita harus MEMAHAMI dan MENGETAHUI siapa target market kita dan bagaimana preferensinya terhadap sebuah image.

 

9. MENDING BAYAR SEKALIAN

Nah ini penting banget, kadang kita merasa ingin hemat sehingga semua di foto sendiri seadanya, padahal seperti yang sudah dibilang berkali-kali, foto itu mewakili produk dan brand yang kita tawarkan agar target market tertarik membeli, jadi HARAM hukumnya seadanya kecuali memang Sahabat Foodizz berbakat dalam bidang fotografi. Saran sebaiknya pake ajah jasa fotografer profesional yang memang spesialis di bidang tersebut, TAPI tetap ARAHKAN dan berikan EKSPETASI apa yang kita inginkan sesuai dengan INSIGHT yang kita dapatkan dari konsumen kita.

Dalam konteks ini masih sering terjadi MISINTERPRETASI atau fotografer tidak menangkap BRIEF dan OBJECTIVES yang kita inginkan, jadi gimana mengakalinya? kasih CONTOH foto dari brand lain, ini paling gampang sehingga si fotografer jadi terbayang hasil akhir foto yang diharapkan.

 

10. CAKEP OK, tapi MENJUAL yang TERPENTING

Cakep dan menjual ini tentu hal yang paling kita inginkan, tapi adakalanya kita harus mengalah, di mana ternyata CAKEP kadang kala terpersepsi jadi MAHAL dan tidak sesuai dengan target market kita, kembali lagi ke hal paling penting dalam foto produk, MENJUAL apa yang ingin kita tawarkan, mendorong target market yang melihat foto produk kita untuk DO ACTION (membeli), ini paling ULTIMATE.

Bagaimana cara menentukan foto yang terbaik bagi konsumen kita? Paling gampang ya BERTANYA ke target market kita, kasih lihat 2-3 foto produk yang sama dengan konsep yang berbeda misalnya, mana foto yang menurut mereka paling mendorong mereka untuk membeli, nah itulah foto yang akan kita gunakan.

 

11. MEWAKILI PERSEPSI BRAND

Ini juga sangat penting untuk diperhatikan dalam foto produk di mana konsep foto yang dibuat harus dapat MEWAKILI / menjadi REPRESENTATIF brand yang ingin kita bangun. Hal ini punya impact ke berbagai hal seperti pemilihan model, platting, background, warna, bahkan copywriting yang akan diletakankan di foto tersebut

 

12. RESOLUSI & FORMAT IMAGE

Terakhir, penting ga penting sih buat yang paham foto, tapi buat Sahabat Foodizz yang belom paham, selalu perhatikan soal RESOLUSI foto yang diberikan kepada kita oleh fotografer ataupun misalnya kita melakukan pemotretan sendiri. Coba di google dan sedikit pelajari penggunaan RESOLUSI image di setiap media promosi, misalnya di menu GoFood butuh resolusi dan format seperti apa, di billboard seperti apa, dll. Jangan sampai misalnya kita udah loss contact dengan fotografernya kemudian kita tidak punya resolusi dari image yang kita mendadak butuhkan, hal ini akan menimbulkan biaya baru, makan waktu, serta belum tentu hasil foto barunya sesuai ekspektasi kita.

 

Semoga 12 poin di atas bisa bermanfaat yah buat temen-temen F&B semua, jangan lama apalagi lupa untuk segera di terapkan yah. Plus jangan lupa juga artikel ini di SHARING agar makin banyak yang bisa mendapatkan manfaatnya.

 

Semoga bermanfaat & Keep Learning
Jangan lupa di share ke temen-temen lain agar banyak yang mendapatkan manfaat dari artikel ini, tentunya dengan mencantumkan sumber nya: www.foodizz.id/artikel, yuk kita saling menghargai karya dan upaya dalam membuat konten

 

www.foodizz.id
1st F&B Edtech in Indonesia

www.sekolahkuliner.com
Belajar Bisnis Kuliner Terstruktur dari Nol

www.vendorkuliner.com
Pusat Informasi Vendor Kuliner Terkurasi

 

*Temen-temen jika ingin menggunakan artikel di Foodizz untuk kepentingan sosmed, edukasi, konten, silahkan dengan mencantumkan sumber artikelnya www.foodizz.id/artikel. Yuk kita hargai karya dan upaya orang lain dalam menghasilkan konten.

 

Sumber:
*https://petapixel.com/2023/01/30/lunchbox-replaces-photographers-as-the-first-ai-image-generator-for-food/

 

Jadi Member Foodizz klik disini I Belajar SEKOLAH BISNIS KULINER klik disini
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru