Sales

10 Tips Meningkatkan Sales dalam Bisnis Kuliner

  • Oleh: Foodizz Team
  • Diunggah 19 Juli 2021

 

Dalam suatu bisnis, entah apapun bisnisnya total penjualan produk setiap harinya mempengaruhi perkembangan bisnis tersebut. Ketika penjualan naik, bisnis akan cepat berkembang, begitu pun sebaliknya, ketika penjualan menurun, jangankan untuk berkembang, bertahan pun pasti akan sulit.

 

Berikut 10 tips yang akan Foodizz berikan untuk meningkatkan sales bisnis kuliner yang sedang temen-temen kuliner jalani saat ini.
 

1. New Menu (Menu Baru)

Temen-temen bisa mengeluarkan menu baru untuk menciptakan traffic baru atau membuat konsumen yang sudah pernah datang akan datang kembali. Menu baru ini sangat penting untuk refreshment traffic, stay relevant, dan juga membuat konsumen tidak bosan dengan menu yang itu-itu saja.
 

Perlu diingat menu baru ini tidak perlu laku, kadang bisa dijadikan sebagai strategi untuk mendatangkan traffic saja.

 

Ketika temen-temen membuat menu baru, perhatikan semua hal terkait struktur harga, impact terhadap menu lain, serta impact dari sisi operasional. Menu baru ini kadang dibuat karena tren, no problem asalkan hal ini bisa membuat brand kita tetap relevan.
 

2. Ads/Iklan

Jika temen-temen tertarik beriklan di sosial media, ada dua hal yang harus diperhatikan. Apakah temen-temen membutuhkan database pembeli atau tidak. Jika iya, kita bisa direct para konsumen untuk langsung menghubungi WA dan jika tidak, kita bisa mengatur iklan untuk mengunjungi akun delivery online.
 

Untuk menggunakan tips ads/iklan ini, kita harus mengeluarkan budget, tapi efektivitasnya bisa sangat terukur apalagi jika kita lengkapi dengan sebuah promo, di mana promo ini hanya diinfokan lewat iklan.
 

3. Kolaborasi dengan KOL (Key Opinion Leader)

Buat campaign untuk menu baru atau program baru dengan KOL. Setting di POS khusus sales dari campaign atau program bareng ini. KOL akan membantu kita melakukan posting dan endorse tentunya. KOL mendapatkan benefit dari % revenue produk atau campaign tersebut, dan sebagai pemilik brand, kita mendapatkan 2 manfaat, yaitu sales dan traffic.

 

4. Jual Voucher

Jual voucher dengan benefit yang tidak bisa di tolak oleh konsumen. Misal voucher ngopi di Coffee Xpose senilai 100 ribu hanya dengan harga 50 ribu (Pada prakteknya discount 50%) namun karena voucher ada masa berlaku bisa jadi sama sekali tidak terpakai.
 

Hitung angka-angka skenarionya dengan tepat, pastikan discount misalnya 50% pada dasarnya kita tetap akan untuk atau memang setidaknya dipakai untuk kegiatan branding dengan budget brand.
 

5. Cross Selling

Menawarkan menu lain ketika konsumen ingin membeli sebuah menu (beli burger tawarkan sekalian kentangnya), buat SOP penerapan untuk setiap karyawan yang terlibat, berikan training rutin untuk semua karyawan, bisa juga didukung oleh desain dalam store dan aplikasi seperti halnya ketika kita membeli di online, seringkali kita ditawarkan untuk membeli produk yang relate lainnya. Ukur setiap bulannya berapa kontribusi dari menu cross selling ini.
 

6. Up Selling

Menawarkan menu yang sama dalam jumlah lebih banyak, misalnya Small, Medium, atau Large.

 

7. Menu Paket

Menu paket ini otomatis akan membuat penjualan meningkat karena APC meningkat. Selalu jadikan menu paket ini bagian dari strategi dan SOP untuk ditawarkan. Pastikan konsumen merasa lebih dapat banyak manfaat ketika membeli menu paket.
 

8. Event

Buat kegiatan yang mendatangkan traffic ke outlet kita. Pada prakteknya kadang event ini sudah berbayar dengan pesertanya akan mendapatkan minuman dan makanan di outlet kita (Pay forward by customer) sehingga income kita sudah lebih awal masuk.
 

Event juga bisa dengan sistem bagi hasil, misal kita mengundang pemusik untuk membuat kegiatan event musik, nah pada hari dan jam tersebut dikeluarkan menu khusus di mana nantinya dengan artis nya, kita akan bagi hasil dari seluruh penjualan menu tersebut.
 

9. Discount

Dari pengalaman banyak pebisnis, discount adalah salah satu program terkuat untuk mendulang sales karena behavior konsumen Indonesia memang suka sekali dengan discount.
 

Perlu diperhatikan struktur cost produk ketika kita akan membuat discount, buat perhitungan yang matang dan detail sehingga biarpun discount, dengan volume dan jumlah tertentu ini merupakan strategi yang kuat bagi bisnis kita.
 

Discount bukan berarti murahan, bukan berarti tidak laku, namun harus dibuat berdasarkan "tema", "event" tertentu sehingga konsumen tidak mempersepsi brand kita menjadi brand diskonan di mana mereka membeli karena ada discount saja.

 

10. Sales Person

Punya PIC sales untuk khusus big order atau catering. PIC ini mengelola database yang sudah membeli di outlet dalam jumlah banyak.
 

PIC ini juga bisa mencari market B2B yang biasanya membeli dalam jumlah bulk atau jumlah besar sehingga sales kita akan bertambah cukup besar jika program PIC sales person ini berjalan.

 

Jika program ini bagus, mungkin kita bisa tambah PIC sehingga bisa terus tumbuh sales dari channel ini, bahkan bisa dibentuk divisi khusus melayani big order atau B2B.


Semoga Bermanfaat.

Foodizz
1st F&B EduTech in Indonesia
Belajar Bisnis Kuliner ..... Yah di Foodizz.

www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com
Join Telegram Group di t.me/foodizzid

 

*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten.

 

Sumber Gambar: Unsplash.com

 

Bebas Tanya Apa Saja Seputar Bisnis Kuliner disini
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru