Marketing Mix

10 Pertimbangan Memilih Vendor dalam Bisnis Kuliner

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 17 Agustus 2023
Sumber Gambar: Canva.com

 

"Dear Foodizz, faktor apa saja yang perlu kita perhatikan dalam memilih vendor, apakah harus yang paling murah?"

Buat Sahabat Foodizz yang menjalankan bisnis kuliner, VENDOR sudah pasti jadi bagian dari perjalanan bisnis kita, rasanya ga mungkin ada bisnis yang ga pake vendor sama sekali, baik itu untuk pengadaan barang, bahan baku dan jasa, pasti ada vendor.

Dari pengalaman menjalankan bisnis kuliner, coba Foodizz rangkumkan apa saja biasanya yang menjadi pertimbangan ketika kita memilih vendor tertentu sehingga nanti Sahabat Foodizz bisa lebih tepat dalam memilih vendor bagi bisnisnya.

 

1. No Option, The Only One Vendor

Biasanya vendor seperti ini specialist atau produsen satu-satunya, sehingga memang tidak ada alternatif atau kalau pun ada sangat terbatas jumlah & aksesnya, sehingga kita tidak punya opsi untuk tidak menggunakan vendor ini. Bisa juga vendor jenis ini memang yang punya kualitas terbaik secara persepsi / brand, dan kita memang ingin hanya menggunakan vendor terbaik atau bisa juga misalnya si vendor ini the only importir dari item yang kita butuhkan, sehingga memang ga ada opsi.

Tentu vendor model seperti ini sebisa mungkin kita hindari karena bisnis kuliner sangat tidak baik tergantung dengan satu vendor saja, karena bisa jadi banyak potensi masalah ke depannya terkait dengan supply item yang kita butuhkan dari vendor tersebut, misalnya vendornya menaikan harga yang signifikan, atau vendornya gagal memproduksi atau import sehingga item hilang dari pasaran, bisa jadi kita ada konflik dengan vendor tersebut, sehingga supply dihentikan, dll. Intinya jangan berbisnis dengan vendor the only one ini kecuali vendornya kita sendiri or bisnis kita hehe.

 

2. Kenal Secara Personal

Kenal secara personal adalah pratek lazim dalam memilih vendor, alasan paling utamanya tentu saja masalah kepercayaan dalam berbagai hal misalnya: kualitas, layanan,dan harga. Misalnya vendor tersebut teman baik, saudara sendiri, atau partner bisnis, kita akan lebih merasa tenang dan aman bekerjasama dengan vendor tersebut karena kenal, istilahnya bisa cengli lah, atur-atur temen dan santai.

Tapi biarpun kenal secara personal, sebaiknya kita tetap harus berlaku secara profesional terhadap vendor ini, misalnya memiliki perjanjian kualitas, layanan, harga, dan spesifikasi produk yang disepati, dan lain lain untuk menghindari terjadinya konflik dikemudian hari, karena kadang kalau sudah bermasalah biasanya jadi lebih ga enak urusannya apalagi misalnya keluarga sendiri atau teman baik.

 

3. Brand nya dikenal

Kebiasaan saya kalau beli mesin kopi pasti brand “x”, atau misalnya pake AC outlet pasti Daikin karena sudah tau brandnya, artinya apa? Yah klo sudah kenal brand nya, biasanya kita juga tahu lebih detail terkait kualitas produk dan layanannya, walapun bisa jadi brand tersebut lebih mahal dari yang lain.

Kalau kita seorang profesional / karyawan di dalam perusahaan, merekomendasikan brand terkenal ke owner juga lebih less risk dan aman buat kita, karena kemungkinan owner tidak akan banyak komplain terkait dengan vendor, tersebut karena sudah terkenal, di sisi lain buat business owner, jika vendor brand terkenal, yang bersangkutan tidak perlu was-was dalam banyak hal, kecuali tinggal cek harganya apakah sesuai atau tidak.

 

4. Service / Layanan Excellent

Layanan merupakan salah satu kunci penting dalam memilih vendor khusus tipikal owner yang senang diberikan service dan dimanjakan secara layanan. Contoh misalnya vendor mau datang ke lokasi untuk memberikan sampling, memberikan respon cepat terhadap berbagai masukan, gerak cepat untuk memberikan sampling-sampling terbaru, mudah untuk dihubungin dan cepat respon, dll.

Jika layanan dinilai sangat baik atau excellent kadang business ownernya seringkali cing cai terkait dengan harga apalagi harga vendor memang bersaing dengan vendor lain, tapi layanan vendor lain kalah jauh. Layanan lain yang juga penting misalnya terkait sistem pengiriman

 

5. Harga atau Paket yang Menarik

Vendor juga kadang dipilih karena punya harga atau paket penawaran yang cukup menarik, misalnya dengan pembelian jumlah tertentu kita bisa mendapatkan free product atau bisa juga mendapatkan support promo di media yang mereka miliki atau kesempatan melakukan co branding dengan brand vendor tersebut.

Support promo atau paket ini bisa kita hitung valuenya sebetulnya, baik itu dari sisi nilai produk yang diberikan, atau nilai value lain yang bisa kita dapatkan, misalnya mendapatka exposure melalui KOL atau media dari brand vendor, yang mungkin jika kita lakukan sendiri biayanya bisa jadi cukup tinggi dan mahal, namun karena brand vendor memang punya alokasi "value promosi" tersebut kita bisa mendapatkannya secara gratis.

Pastikan saja value ini menjadi value repetisi, artinya tahun depan value yang sama atau lebih bisa kita dapatkan kembali, bukan hanya karena diberikan untuk dealing awal.

 

6. Sistem Pembayaran (T.O.P, Financing)

Vendor A: "Ayam wajib cash" .... Paling murah
Vendor B: "Ayam bisa Term of Payment 2 minggu" ...... Mahal Sedang
Vendor C: "Ayam bisa Term of Payment 1.5 bulan" ...... Paling mahal

Yang mana yang akan kita pilih?
Jawabannya tergantung dengan cara kita mengelola keuangan dan cash flow serta cara kita menjalankan bisnis, tidak ada yang salah atau paling benar tapi setiap pilihan punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Contoh misalnya, jika kita mengelola banyak cabang, 10 katakanlah dengan model cash basis, artinya vendor dibayar harian secara cash, hal ini tentu akan menimbulkan banyak masalah operasional dan kerapihan dalam mengelola keuangan, selain tentu secara cash flow juga cukup ribet mengatur pergerakannya, tapi dengan model vendor C, pengelolaan cash flow akan sangat diuntungkan (kondisi normal) serta secara administrasi akan lebih mudah dikelola.

Contoh lain misalnya kita hanya punya 1 cabang, selisih harga cash dengan T.O.P lumayan per bulannya setelah dihitung, sementara bisnis kita jalankan langsung, kontrol sendiri, kita juga yang bayar-bayar dibantu beberapa karyawan, nah kalau seperti ini kondisinya tentu cash in saja lebih mudah urusannya ga perlu ngurusin utang vendor bulanan, bisnis sesederhana, belanja harian, dapet untung harian dan cuan.

 

7. Regulasi Pemerintah (Halal, PKP)

Ketika brand kita berkomitmen untuk halal atau memang sudah memiliki sertifikasi halal, maka yah tentu vendor wajib memiliki logo halal juga, ini sudah kewajiban tidak ada negosiasi soal ini. Contoh lain kita sudah PKP (Pengusaha Kena Pajak) maka tentu kita juga harus mewajibkan vendor yang sudah PKP, karena dalam hal ini kita ingin mengikuti regulasi yang ada selain pertimbangan tax management tentunya.

 

8. Quality Product Terbaik

Kita ingin jual Domba Dorper yang terkenal empuk dan kualitas super, maka tentu kita mencari vendor terbaik yang menjual daging doma ini, contoh lain ingin menjual Wagyu A5 terbaik, maka kita perlu mencari vendor yang memang memiliki lisensi import dari Jepang langsung. Contoh lain jika ingin menggunakan equipment dapur, maka pilihan akan jatuh ke brand xx yang memang miliki kualitas terbaik (brand), walaupun harga bisa jadi lebih mahal daripada vendor lain, ga masalah karena kualitas adalah yang paling utama selain harga jual kita memang nanti tinggi di segmen middle up.

 

9. Satu Komunitas

Nah kadang vendor juga suka kita pilih karena kenal dan berada dalam satu komunitas, misalnya komunitas pengusaha, komunitas olahraga, atau komunitas keagamaan yang membuat kita merasa lebih dekat dan bisa percaya dengan member komunitas tersebut. Jika Anda seorang vendor, maka saran Foodizz banyak-banyaklah tergabung dalam komunitas yang memang pengusahanya juga target market Anda, tapi ingat jangan ada butuh atau maunya doang, harus juga mau aktif dan berkontribusi di dalam komunitas tersebut

 

10. Pemberdayaan & Pertimbangan Sosial

Terakhir, banyak juga business owner milih vendor berdasarkan "jiwa" sosial dan keinginan untuk memberikan pembinaan dan membantu vendor tersebut menjadi berkembang. Biasanya vendor seperti ini bisa jadi karena kenal dan diberikan kesempatan bisa juga dari vendor kecil yang memberikan layanan baik, kualitas produk terjaga serta amanah. Kadang business owner tidak terlalu mempermasalahkan harga yang lebih mahal sedikit, karena motivasi di atas tapi di sisi lain yang penting vendor bersangkutan juga mengikuti berbagai arahan dari pemilik brand.

 

Semoga Ilmu kali ini bermanfaat buat Sahabat Foodizz Academy semua, yuk jangan lupa sebarkan ilmunya dengan mencantumkan sumber dari Foodizz Academy dan semoga makin banyak yang bisa mendapatkan manfaatnya.

Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com


 

Tanya detail klik disini: foodizz.id/csfoodizz

 

Disclaimer:

  • Artikel ini diperbolekan untuk di share & di posting ulang dengan mencantumkan sumber artikel www.foodizz.id/artikel 
  • Artikel ini tidak diperkenankan untuk penggunaan komersial, untuk penggunaan komersial wajib mencantumkan ijin tertulis yang diajukan melalui e mail: info@foodizz.id
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru