Marketing

10 Alasan Mengapa Database Konsumen Sangat Penting

  • Oleh: Admin Foodizz
  • Diunggah 20 Februari 2024
Sumber Gambar: Canva.com

 

"Oh saya udah punya database konsumen mas", punya berapa banyak dari total konsumen yang pernah datang? Apakah sudah dibuatkan program untuk database tersebut? Apakah sudah diukur dampaknya terhadap sales dan brand?

Database konsumen merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam bisnis kuliner, bayangkan mungkin sudah ribuah atau puluhan ribu, atau bahkan ratusan ribu transaksi yang sudah terjadi di dalam bisnis kita, tapi bahkan 1% database konsumen tersebut tidak kita miliki, kita juga tidak tau dan tidak kenal siapa sih konsumen kita itu sebetulnya.

Nah dikesempatan kali ini kita akan membahas 10 Alasan Penting Mengapa Database Konsumen sangat penting bagi bisnis kita, harapannya tentu dari sini kita memiliki urgensi untuk memikirkan hal ini, segera mempersiapkan langkah untuk merealisasikan program pengelolaan database ini. Ok yuk kita gass bahasannya.

 

1. Mengenali Siapa Konsumen Kita
Database penting untuk bisa mengenali siapa konsumen kita, berapa sering mereka datang, berapa banyak mereka belanja, dan apa saja yang mereka beli, sehingga kita bisa membuat berbagai program yang tepat untuk ditujukan kepada konsumen tersebut. Bagaimana mungkin jika ada konsumen yang sering datang, belanjanya banyak, tapi kita sebagai pemilik bisnis tidak mengenali siapa mereka, tidak pernah nyapa mereka, atau sekedar menegur untuk mengucapkan terimakasih sudah menjadi pelanggan loyal?

 

2. Membuat Program yang Tepat Sasaran
Dengan mengenali siapa konsumen kita, kita dapat membuat berbagai program loyalitas dan program selling yang lebih tepat sasaran. Program untuk database konsumen sangat penting, karena selain lebih hemat secara biaya program, jika program kita tepat juga dapat menimbulkan efek yang sangat bagus yaitu rekomendasi konsumen yang tentu sangat powerful bagi brand kita.

 

3. Mengukur Kepuasan Konsumen (CSI Index)
Database konsumen sangat penting untuk kita bisa melakukan riset secara berkala untuk mengukur Customer Satisfaction Index (CSI Index) di mana ini bisa jadi bahan evaluasi kinerja operasional dan brand kita di mata konsumen sekaligus tentu bisa menjadi insight untuk melakukan improvement yang dibutuhkan agar konsumen bisa selalu loyal dengan brand kita.

 

4. Mengukur NPS (Net Promotor Score)
Selain CSI Index, database konsumen juga sangat penting untuk kita bisa melakukan pengukuran NPS (Net Promotor Score) karena dari sini kita bisa mengetahui seberapa besar keinginan konsumen untuk mau dan rela merekomendasikan produk dan brand kita kepada orang lain. Dalam NPS ini biasanya pelanggan akan dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu Promoters (Pembeli Rekomendasi), Passives (Netral) dan Detractors (Pengkritik). *Kita akan bahas khusus dalam artikel lain soal NPS ini*

 

5. Mendapatkan Feedback Secara Berkala
Database konsumen sangat penting untuk kita bisa mendapatkan feedback secara berkala, misalnya 1 bulan sekali. Misalnya ada kosumen yang setiap hari hampir selalu datang sehingga nilai belanjanya sangat banyak, nah kita perlu tau mengapa yang bersangkutan sering datang, sehingga bisa menjadi insight bagi kita, contoh lain misalnya ada konsumen yang sudah tidak pernah datang lagi setelah datang pertama kali, nah kita juga perlu tau mengapa mereka tidak datang lagi, ada problem apa? Ada insight apa? Dari sini kita bisa menyusun strategi yang tepat berdasarkan berbagai feedback dari beberapa kategori konsumen tersebut.

 

6. Membuat Kategori Konsumen
Database konsumen penting untuk kita membuat kategori konsumen yang datang ke brand kita. Misalnya Premium Member, Silver Member, Platinum Member, dll (Untuk penamaan silahkan kreatifitas masing-masing), nah pengkategorian ini dibagi berdasarkan macam-macam, misalnya frekuensi belanja dan nilai belanja nya, apa tujuannya? Tentu saja ujungnya kita bisa membuat personalisasi program yang tepat sasaran, memberikan layanan yang terbaik yang akhirnya membuat konsumen menjadi loyal dengan brand kita (makin sering belanja serta merekomendasikan brand kita).

7. Membuat Program Sales (TC & APC)
Menurut temen-temen semua, apakah program penjualan (sales) baik itu terkait dengan TC (traffic, jumlah bill) atau APC (nilai bill, nilai pembelian) akan sama dengan konsumen yang sudah pernah datang dan kita miliki databasenya dengan konsumen yang sama sekali belum pernah datang? Bisa Ya, bisa Tidak jawabannya, namun jika kita memiliki database konsumen, program sales yang ditujukan untuk database yang kita miliki tentu akan lebih hemat budget dan lebih tepat sasaran. Contoh, misalnya khusus database konsumen kita luncurkan program discount 20% hanya berlaku untuk konsumen yang ada dalam database kita.

 

8. Mengukur Customer Life Time Value
Jika saya belanja sebulan 20x senilai 100 ribu pada sebuah coffeeshop, maka saya sebagai konsumen sebetulnya bisa dihitung kontribusi nilainya terhadap coffeeshop tersebut selama 1 tahun, dengan asumsi tentu kalau saya loyal. 1 bulan berarti saya belanja 2 juta, 1 tahun berarti perkiraan nilai belanja saya akan mencapai 24 juta. Nah dengan mengetahui ini, kita tentu akan mempertimbangkan memberikan benefit lebih terhadap konsumen tersebut, misalnya discount pembelian khusus 10% setiap kali saya belanja, karena jika dinilai jumlah discountnya 10% x 24 juta, maka biaya untuk memaintain saya adalah 2.5 juta selama 1 tahun, apakah ini murah? Silahkan coba dihitung berdasarkan bisnis Anda masing-masing.

 

9. Melakukan Analisa Menu
Database konsumen juga penting untuk kita melakukan analisa menu yang digemari oleh konsumen loyal kita, contoh misalnya dari database kita menemukan bahwa sebagian besar konsumen loyal kita melakukan order singkong goreng & pisang goreng madu, nah dari informasi ini kita harus memastikan bahwa menu tersebut tidak boleh atau haram hukumnya kosong atau sold out, jadi pastikan vendornya memang bisa dikunci, serta jika kita ingin memberikan surprise program misalnya, bisa saja khusus menu tersebut kita berikan discount khusus untuk kategori konsumen premium kita.

 

10. Menurunkan Biaya Marketing (Meningkatkan Profit)
Terakhir, dengan memiliki database konsumen, punya tim (marketing) yang mengelolanya, serta ada program yang konsisten hal paling penting yang bisa kita dapatkan adalah turunnya biaya marketing, yg artinya bisa meningkatnya profit perusahaan, karena biaya untuk mengelola loyal customer itu 4-6x lebih murah daripada biaya mendatangkan konsumen baru. Contoh, jika kita punya program yang membuat konsumen yang datang bisa posting story di instagram, misalnya free tiramisu, berapa banyak temennya yang akan lihat di story tersebut dan kemudian tertarik juga untuk datang, ini tentu jauh lebih efektif, lebih targeted, serta lebih murah secara biaya dari pada membayar banyak KOL.

 

Nah untuk membuat program pengelolaan database ini menjadi efektif dan menghasilkan ada beberapa catatan yang temen-temen perlu perhatikan:

  1. Pilih POS yang support 12 poin di atas
  2. Terapkan KPI untuk mendapatkan database
  3. Siapkan programl konsumen
  4. Terapkan reward dan punishment
  5. Ukur hasil pengelolaan database
  6. Kelola dengan teknologi (WA, AI, Apps)

 

Silahkan di baca di artikel yang ini: 5 Cara Megelola Database Konsumen

 

Yuk jangan abaikan lagi soal database ini, pastikan mulai di rencanakan dan dieksekusi karena salah satu kunci masa depan bisnis kita tentu saja di database dan konsumen yang loyal. Semoga bermanfaat.

 

Foodizz Academy
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com

 

Tanya detail klik disini: CS Foodizz: +62-811-2009-7974


Disclaimer:

  • Artikel ini diperbolekan untuk di share & di posting ulang dengan mencantumkan sumber artikel www.foodizz.id/artikel 
  • Artikel ini tidak diperkenankan untuk penggunaan komersial, untuk penggunaan komersial wajib mencantumkan ijin tertulis yang diajukan melalui e mail: info@foodizz.id
     
{{ comment.length }} Comment
Sort By

Artikel Terkait

Artikel Terbaru